Rambut Gondrong di Semarang Pada Tahun 1967-1973

  • Taufik Silvan Wijanarko Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang
  • Putri Agus Wijayanti Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang
  • Abdul Muntholib Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang

Abstract

Kebijakan pelarangan rambut gondrong pada masa Orde Baru terjadi pada tahun 1970-an. Saat itu, Pangkopkamtib Jenderal Soemitro di layar TVRI mengatakan bahwa rambut gondrong yang sedang populer membuat anak muda bersikap ‘acuh tak acuh’. Pernyataan tersebut menjadi penanda bahwa permasalahan rambut gondrong sedemikian gawatnya. Selain itu, operasi penertiban rambut gondrong mulai gencar dilakukan oleh aparat negara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masa pemerintah Orde Baru, anak muda diidealkan menjadi anak yang penurut dan patuh terhadap orang tua seperti dalam konsep keluarga Jawa. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah membatasi anak muda ikut dalam kegiatan politik. Di samping itu, Orde Baru menerapkan politik pintu terbuka yang membuka akses seluas-luasnya pada Barat. Tidak heran jika musik rock yang pada masa Soekarno dianggap sebagai musik ngak-ngik-ngok menjadi populer pada masa Orde Baru. Salah satu band yang cukup populer di kalangan anak muda pada waktu itu adalah The Beatles. Band asal Inggris tersebut identik dengan rambutnya yang gondrong. Wajar jika anak muda mulai meniru cara berpakaian dan gaya rambut The Beatles. Melihat realitas tersebut, pemerintah merasa khawatir dengan tren rambut gondrong yang melanda anak muda. Pemerintah menganggap bahwa baik-tidaknya tingkah laku anak muda dapat dilihat dari cara berpakaian dan gaya rambut. Bagi Orde Baru, rambut cepak ala ABRI dianggap menjadi potongan rambut yang ideal.

Published
2019-07-31