PERKEMBANGAN MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK TULIS SALEM KABUPATEN BREBES TAHUN 1960-2002

  • Rudi Iskandar Gedung C2 Lantai 1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang 50229
Keywords: Batik, Craftsman, Social Economy

Abstract

Batik is a craft that has high artistic value and has become part of the culture of Indonesia, especial-ly Java community. Javanese women made their skills in batik for a living, so in the past, batik work is women's work. Issues to be studied are (1) how the history of batik Salem? (2) how the de-velopment community batik Salem in 1960-2002? (3) how the impact on the community batik Sa-lem District of Salem, Brebes ?. These results indicate that the hand batik craft Salem is inherited from generation to generation. Batik Salem initiated by an officer of Pekalongan daughter is Mrs. Sartumi who came to Salem in the 1900s, then married a young man from the District of Salem, Mr Masutarso, and they settled in Salem Bentarsari and precisely in the village to teach batik the local community. Of the incident batik began to appear in the District of Salem. In addition to giv-ing effect to the social conditions, the existence of batik Salem also gave a considerable impact on the economic conditions of the surrounding community. The direct impact the existence of batik Salem is creating jobs for the people of Salem District of Salem District of the community so that the economy is getting better.

 

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indo-nesia khususnya masyarakat Jawa. Perempuan-perempuan Jawa menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga dimasa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan perempuan. Permasalahan yang akan dikaji adalah (1) bagaimana sejarah batik tulis Salem? (2) bagaimana perkembangan masyarakat batik tulis Salem tahun 1960-2002? (3) bagaiman dampak batik tulis Salem terhadap masyarakat Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes?. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa batik tulis tangan Salem merupakan kerajinan yang diwariskan secara turun temurun. Batik tulis Salem dirintis oleh seorang putri pejabat dari Pekalongan yaitu Ibu Sartumi yang datang ke Salem pada tahun 1900-an, kemudian menikah dengan pemuda yang berasal dari Kecamatan Salem yaitu Bapak Masutarso, lalu menetap mereka di Salem tepatnya di Desa Bentarsari dan mengajarkan batik tulis kepada masyarakat setempat. Dari kejadian tersebut batik tulis mulai muncul di Kecamatan Salem. Selain memberikan pengaruh terhadap kondisi so-sial, keberadaan batik tulis Salem juga memberi dampak yang cukup besar terhadap kondisi ekonomi masyarakat sekitar. Dampak langsung yang ditimbulkan adanya batik tulis Salem adalah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kecamatan Salem sehingga perekonomian masyarakat Kecamatan Salem semakin membaik.

Author Biography

Rudi Iskandar, Gedung C2 Lantai 1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang 50229
Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Published
2014-10-17