Letter C Document as a Preliminary Evidence of Ownership of Land Rights (Study in Kebumen District, Indonesia)
Main Article Content
Abstract
Land is the main need for humans because human life cannot be separated from the soil. The Indonesian state is increasingly experiencing developments in the arrangement of land ownership rights, which is followed by the issuance of regulations governing land. Understanding of the initial evidence of ownership of land rights between the community and government institutions in conflict areas such as what happened in Central Java, the southern part of Kebumen Regency, there is an area called urutsewu. This creates a gap both vertically and horizontally, based on the legality of proof of ownership of legal property rights, namely a certificate, but to issue a certificate it must be preceded by initial evidence of ownership such as letter C books, SPPT and other evidence available at the village level, in accordance with the Law. Basic Agrarian Law Number 5 of 1960. From this description, what is the strength of the evidence for quoting the village letter C book in obtaining rights and what is the procedure for obtaining land rights, what is the status of ownership of land rights with evidence of village letter C quotations in the Urutsewu area, Regency of Kebumen.
Article Details
All writings published in this journal are personal views of the authors and do not represent the views of this journal and the author's affiliated institutions. Author(s) retain copyrights under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0).
References
Akbar, S. R. (2017). Peran Bhabinkamtibmas Polsek Buluspesantren dalam Mencegah Konflik Perebutan Lahan Urut Sewu antara Masyarakat dengan TNI AD. Advances in Police Science Research Journal, 1(2), 471-520.
Cahyati, D. D. (2011). Analisis Konflik Ekologi Politik di Era Desentralisasi Sumberdaya Alam. Jakarta: Universitas Indonesia.
Harsono, B. (2002). Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-undang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya. Jakarta: Djambatan.
Harsono, B. (2007). Hukum Agraria Nasional, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Illiyani, M. (2017). Tinjauan Buku: KONFLIK AGRARIA DI URUTSEWU. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 19(1), 153-159.
Kartasapoetra, G. (1985). Hukum Tanah Jaminan UUPA bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah. Jakarta: Bina Aksara.
KBBI. (2020). http://kbbi.co.id/arti-kata/pesisir, diakses, 23, April 2021.
Mujiburohman, D. A., & Kusmiarto, K. (2014). Aspek Hak Asasi Manusia Dalam Pengadaan Tanah. Bhumi Jurnal Ilmiah Pertanahan PPPM-STPN, Nomor 40 tahun 13, 621-632.
Personal Interview (2012). Wawancara: Seniman, Ketua Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS), March 2021.
Republic of Indonesia. (1953). Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1953, Pasal 1 ayat (a).
Republic of Indonesia. (1960). Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960.
Republic of Indonesia. (1997). Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Republic of Indonesia. (2012). Perda RTRW Kabupaten Kebumen No.23 Tahun 2012 pasal 39.
Republic of Indonesia. (2021). Peraturan pemerintah Republik Indonesia No 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, Dan Pendaftaran Tanah.
Setiawati, N. A. (2011). Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat. Yogyakarta: STPN & Sajogyo Institute.
Shohibuddin, M., & Luthfi, A. N. (2010). Land Reform Lokal ala Ngandagan: Inovasi Sistem Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964. Yogyakarta: Sajogyo Institute and STPN Press.
Soesangobeng, H. (2012). Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan dan Agraria. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN).
Sumardjono, M. S. W. (2010). Tanah Untuk Kesejahteraan Rakyat. Yogyakarta: Bagian Hukum Agraria Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Suparyono, E. (2008). Kutipan Buku Letter C Sebagai Alat Bukti Untuk Memperoleh Hak Atas Tanah. Semarang: Pascasarjana Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro.
Susanto, S. (2019). Konflik dan resolusi konflik: Pendekatan analytical hierarchy process dalam konflik pertanahan di Urutsewu, Kebumen. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 4(1), 59-74.
Tauchid, M. (2009). Masalah Agraria sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia. Yogyakarta: STPN.
Ubaidillah, U. (2016). The Role of Kyai in Contentious Politics Concerning Land Dispute in Urutsewu Kebumen. QIJIS (Qudus International Journal of Islamic Studies), 2(1), 63-81.
van Vollenhoven, C. (2013). Orang Indonesia dan Tanahnya. Yogyarakrta: STPN, Sajogyo Institute, HuMa, dan Tanah Air Beta
Widayati, A. (2019). Reaktualisasi Perjuangan Nahdlatul Ulama dalam Mewujudkan Kedaulatan Sumber Daya Agraria (Studi Gerakan Demokrasi Radikal pada FNKSDA). BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan, 5(1), 84-98.