Abstract

Abstrak


Tradisi Tabut merupakan salah satu upacara tradisional, yang dirayakan dari tanggal 1 sampai 10 Muharram pada setiap tahunnya. Upacara Tabut mempunyai beberapa bagian ritual. Mengambik Tanah salah satu bagiannya memiliki bentuk penyajian berbeda dibandingkan dengan bagian ritual yang lainnya, yakni pada Ritual Mengambik Tanah yang merupakan kegiatan utama dalam upacara ritual Tabut. Mengambik Tanah diartikan sebagai mengingatkan manusia asal mula manusia dari tanah kembali ke tanah atau menggalami kematian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan multidisiplin. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang ada kemudian dianalisis melalui empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan verifikasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu, triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori.


Hasil penelitian mengungkapan bahwa Ritual Mengambik Tanah merupakan bagian pertama dalam prosesi Tabut. (1) Tahapan Ritual Mengambik Tanah dilakukan sebagai berikut: (a) gubernur dan rombongan menjemput Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) di balai adat/tugu dhol, (b) tari pembukaan, (c) pembukaan Tabut, (d) pelepasan Keluarga Kerukunan Tabut (KKT), (e) Mengambik Tanah. (2) Bentuk pertunjukan pada upacara Ritual Mengambik Tanah tidak terlepas dari aspek-aspek seni pertunjukan yang meliputi: (a) gerak, (b) suara atau musik, (c) desain lantai, (d) tata rias dan tata busana, (e) properti, (f) waktu penyelenggaran, (g) tempat pertunjukan, (h) pelaku kesenian, (i) penonton


 


Kata Kunci


Tabut; bentuk pertunjukan; ritual Mengambitanah


 


Abstract


Tradition of the Ark is one of the traditional ceremonies, which is celebrated from 1 to 10 Muharram every year. The Ark ceremony has several parts of the ritual. Land take is one part which has a different form of presentation compared to other parts of the ritual, namely the ritual take land that is the main activity in the ritual of the ark. Taking the Land is defined as reminding humans of human origins from the soil back to the ground or groping death. The research method used is qualitative with multidisciplinary approach. Data collection techniques were conducted using observation, interview, and documentation techniques. Existing data is then analyzed through four stages: data collection, reduction, presentation, and verification. Technique examination of data validity that is, triangulation of source, triangulation method, and triangulation theory. The results reveal that the Ritual Taking Soil is the first part in the Ark procession. (1) Stages Ritual Taking Soil performed as follows: (a) the governor and his entourage picked Family Harmony Ark (of the summit) in customs hall / monument dhol, (b) opening dance, (c) opening the Ark, (d) the release of Family Harmony Ark (KKT), (e) Taking the Land. (2) The performances at the ceremony Ritual Take the land can not be separated from aspects of the performing arts that includes: (a) motion, (b) sound or music, (c) the design of the floor, (d) makeup and fashion, (e ) Property, (f) the delivery time, (g) the venue, (h) artisans, (i) audiences .


Key words:  oerformance of form, the ritual of mengambik tanah