Abstract





Beksan Srimpi Mandrarini merupakan salah satu beksan klasik yang berkembang di Pura Mangkunegaran tercipta pada masa Mangkunegaran V. Beksan Srimpi Mandrarini berasal dari kata “Mandra†yang artinya kelebihan dan “Rini†artinya perempuan jika digabungkan mengandung arti perempuan yang mempunyai kelebihan. Kelebihan yang dimaksud digambarkan dengan prajurit wanita yang sedang berlatih perang tanpa berganti pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan dan menginterpretasi Estetika Beksan Srimpi Mandrarini yang meliputi wujud/bentuk, bobot/isi dan penampilan. Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan estetika serta menggunakan pendekatan etik dan emik. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Estetika Beksan Srimpi Mandrarini dapat dilihat dari bentuk yang terbagi menjadi dua yaitu pola dan elemen. Pola terdri atas maju beksan, beksan, mundur beksan dan elemen terdiri atas gerak, pelaku, tema, tata iringan, tata rias dan busana, tata lampu, tata panggung dan properti. Bobot meliputi suasana, ide dan pesan. Penampilan meliputi bakat,ketrmpilan dan sarana. Saran bagi pelaku seni di Pura Mangkunegaran agar dapat meneruskan khususnya dalam mengembangkan Tari Gaya Mangkunegaran dengan cara memperhatikan nilai-nilai estetis pada Beksan Srimpi Mandrarini