Abstract

Cross gender merupakan suatu istilah peran atau sifat yang menyeberang dari kepribadian seseorang. Fenomena cross gender yang terjadi adalah munculnya kembali penari lengger laki-laki pada kesenian Lengger yang sudah hampir hilang karena perkembangan zaman tepatnya di Paguyuban Rumah Lengger di Desa Pandak Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena bentuk pertunjukan kesenian Lengger Paguyuban Rumah Lengger yang ditarikan oleh penari cross gender dan fenomena penari cross gender dalam pertunjukan kesenian Lengger di Paguyuban Rumah Lengger. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil analisis data, hasil temuan dari fenomena cross gender pada kesenian Lengger paguyuban Rumah Lengger meliputi fenomena bentuk pertunjukan yang terdiri dari struktur pertunjukan (yang meliputi pola awal, pola tengah, dan pola akhir pertunjukan), gerak, properti, tata rias dan tata busana, musik iringan, dan tempat pertunjukan, serta fenomena penari cross gender dalam pertunjukan Lengger yang dapat ditunjukkan dari segi gerak dan tata rias busana.