Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan eksistensi Tortor Ijajuma Tidahan pada masyarakat Simalungun di Kabupaten Simalungun. Penelitian dilakukan dimulai dari bulan September-November 2020. Lokasi penelitian di Kabupaten Simalungun tepatnya di Kecamatan Raya. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah untuk mengetahui sejarah dari keberadaan Tortor Ija Juma Tidahan . Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah pelatih tari, penari, dan pengelola sanggar. Teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dianalisis dalam tiga kurun waktu yang berbeda yaitu era 1962-1972 menjelaskannTortor Ija Juma Tidahan masih dalam bentuk aktivitas  adat mencari lahan,motif gerak pada era ini belum ada pembakuan gerak, karena lebih mengutamakan nilai sakral atau pemujaan kepada Debata, dan untuk kostumnya masih memperhatikan nilai-nilai sakral pada penyajiannya, 1980-1990 Tortor Ijajuma Tidahan mulai bergeser keberadaannya tidak lagi sebagai aktivitas adat tetapi masih dipakai dalam pesta rondang bintang dan disandingkan dalam urutan tortor Simalungun, diera ini bentuk penyajiannya hanya berbeda pada beberapa bentuk gerak yang sudah ada penambahannya. 1990-sekarang murni tidak lagi dipakai dalam adat, lebih sering dipakai untuk aktivitas hiburan dan disekolah minggu bagi umat nasrani di gereja. Kostum pada era ini sudah banyak dikreasikan dengan warna.