Abstract





Pertunjukan Cucuk Lampah Dwi Setyo Utomo diperankan seorang laki-laki menjadi perempuan ditunjukan dengan tata rias wajah, tata rias busana, dan suara. Tugas utama cucuk lampah ialah mengantarkan kedua pengantin berganti busana, dan memberikan hiburan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pertunjukan Cucuk Lampah Dwi Setyo Utomo di Desa Gringging Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen. Peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi.  Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik Analisis data menggunakan teori dari Adshead dengan cara mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan mengevaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertunjukan Cucuk Lampah Dwi Setyo Utomo dibagi menjadi tiga bagian. Pertama cucuk lampah berjalan menuju ke pelaminan menjemput kedua pengantin untuk berganti busana. Bagian kedua cucuk lampah kembali menghantarkan pengantin ke pelaminan atau disebut dengan kirab kasatrian, bagian ke tiga cucuk lampah melakukan komunikas dengan pranatacara membicarakan mengenai suasana saat pertunjukan berlangsung dan diselingi dengan guyon maton. Saran bagi Dwi Setyo Utomo diharapkan dapat memunculkan ide baru pada guyon maton dan terus berkarja dan berkreatifitas dalam dunia seni khususnya sebagai pelaku cucuk lampah, sehingga dapat menampilkan pertunjukan cucuk lampah sebagai hiburan yang menarik dan tidak membosankan.