Abstract

Tari Pampaga mengandung ajaran tentang kehidupan dari nenek moyang yang menggambarkan aktivitas masyarakat Dayak Kenyah mulai dari religi, sosial, budaya, dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat Dayak Kenyah sehingga makna tersebut harus diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat Dayak Kenyah yang ada di Kelurahan Budaya Pampang agar ketika zaman sudah beralih mereka tetap tahu dan tetap bisa melestarikan Tari Pampaga tanpa melupakan makna dan filosofinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis Secara Detail Makna Simbolik Tari Pampaga di Rumah Lamin Adat Pemung Tawai Kelurahan Budaya Pampang Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotik. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data diuji kembali melalui triangulasi waktu, teknik, dan sumber. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna simbolik yang terkandung pada Tari Pampaga dilihat dari penari yang berjumlah 13 orang, gerakan yang dilakukan oleh penari Pampaga, suara yang dihasilkan dalam pertunjukan Tari Pampaga, Busana dengan motif Tebengaang dan properti bambu yang digunakan. Secara keseluruhan, Tari Pampaga ini memiliki makna keberanian, kekompakan dan pengorbanan yang dianut oleh masyarakat Suku Dayak Kenyah. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi literatur guna menambah wawasan pembaca, khususnya terkait Makna Tari Pampaga.