Abstract

Pembelajaran tari Bungong Jeumpa merupakan salah satu materi pelajaran seni tari yang diajarkan pada anak tunarungu yang berada di SLB Negeri Semarang. Tunarungu adalah ketidakmampuan untuk mendengar, pada proses pembelajaran seni tari yang diberikan pada anak tunarungu adalah untuk merangsang kemampuan ketunaan siswa saja. Guru yang mengajarkan dan yang mendampingi harus ekstra sabar dalam mengajarkan atau memberi materi serta membetulkan disetiap gerakan yang salah atau kurang tepat.Peneliti ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi yaitu untuk menggambarkan suasana belajar mengajar dalam kelas.Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan teori.Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data interaktif, yang dibagi dalam 4 tahap,meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan verifikasi atau kesimpulan.Hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian adalah pembelajaran tari BungongJeumpa pada anak tunarungu banyak mengalami kendala. Setiap pertemuannya selalu mengalami peningkatan untuk pembelajaran tari BungongJeumpa dalam aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.. Saran yang diberikan oleh peneliti antara lain bagi guru seni tari dapat meningkatkan kualitas dalam proses belajar mengajar dan lebih banyak memberikan motivasi pada siswa dalam pelajaran seni tari. Bagi sekolah agar dapat menambah guru mata pelajaran seni tari untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran seni tari untuk siswa berkebutuhan khusus.