BAHASA ARAB PEGON SEBAGAI TRADISI PEMAHAMAN AGAMA ISLAM DI PESISIR JAWA

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Zaim Elmubarok
Darul Qutni

Abstract

Islam di Jawa, terutama kalangan Islam tradisional, terutama di bagian utara pesisir pulau jawa sebagian besar sangat mengenal huruf Pegon dengan baik. Huruf ini sangat populer pasca masuknya Islam ke Nusantara. Dugaan sementara penulis, bahwa munculnya Aksara Pegon disebabkan karena alasan-alasan primordial dan politis. Sebab, sebagian besar masyarakat Jawa saat itu masih menggunakan simbol-sumbol kepercayaan sebelumnya. Oleh karena itulah sinkretisme adalah fakta teologis dari proses konversi budaya yang belum tuntas dalam Islamisasi masyarakat Jawa. Elaborasi antara huruf Arab dan bahasa Jawa ini telah menjadi barometer kemandirian Islam lokal di tanah Jawa sejak berabad silam. penelitian ini berkaitan dengan data yang perlu dianalisa secara deskriptif dan upaya memecahkan masalah ada tiga tahapan yang dilakukan yaitu : (1) penyediaan data, (2) Penganalisaan data dan (3) pengkajian hasil analisa data ,Dengan demikian, Aksara Pegon telah menjadi sebuah ketahanan budaya yang dipahami dan dipelajari secara turun temurun di kalangan Islam tradisional terutama di pesisir jawa. Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik benang merah bahwa identitas masyarakat islam Jawa yang mempopulerkan aksara pegon senbagai simbol mereka merupakan ciri khas dari sebuah kelompok yang dapat membedakan kelompok tersebut dengan kelompok lain yaitu masyarakat Jawa sendiri. Pada saat yang bersamaan konstruksi sosial atas realitas (Social Construction of Reality) yang diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##