Abstract

Ada tiga macam bentuk teori pasar efisien, salah satunya adalah pasar efisien bentuk lemah dimana investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk memprediksi nilai di masa sekarang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapan mispricing terjadi dan kapan proses mean reverting kembali. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan panel data dari tahun 2013 hingga tahun 2016. Terdapat empat variabel dependen di dalam penelitian ini untuk melihat mean reverting saham, yaitu return minggu pertama, return minggu kedua, return minggu ketiga dan return minggu keempat setelah periode mispricing. variabel mispricing yang merupakan variabel independen diukur melalui proksi volatilitas dari nilai residual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat mispricing suatu saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return reversal. Berdasarkan analisis t-statistic untuk setiap regresi, maka didapatkan hasil bahwa variabel mispricing paling berpengaruh terhadap return reversal saham terhitung pada minggu keempat setelah periode mispricing. Pada minggu pertama dan kedua setelah periode mispricing, return saham telah mengikuti proses mean reverting, yaitu return berangsur-angsur kembali perlahan kepada return semestinya.