Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika dalam Mendukung Literasi

Main Article Content

Euis Fajriyah

Abstract

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mengembangkan teknologi pendidikan. Di tengah perkembangan teknologi pendidikan, kurikulum pendidikan pun menuntut keterlibatan budaya dalam pembelajaran di sekolah dengan tujuan agar siswa dapat menjadi generasi yang berkarakter dan mampu menjaga serta melestarikan budaya sebagai landasan karakter bangsa. Praktik budaya memungkinkan tertanamnya konsep-konsep matematika. Inilah yang disebut etnomatematika. Etnomatematika memunculkan kearifan budaya sehingga mampu memotivasi siswa dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika, terdapat beberapa kemampuan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Diantara kemampuan matematika tersebut adalah kemampuan literasi matematika. Literasi matematika dapat diartikan sebagai pengetahuan untuk mengetahui dan menerapkan matematika dasar dalam kehidupan sehari-hari. Literasi matematika meliputi kemampuan seseorang untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk kemampuan melakukan penalaran secara matematis dan menggunakan konsep, prosedur, dan fakta untuk menggambarkan, menjelaskan, atau memperkirakan fenomena atau kejadian. Uraian kajian dalam makalah konseptual ini meliputi eksplorasi etnomatematika dari berbagai daerah yang menunjukkan adanya hubungan etnomatematika dengan konsep-konsep matematika serta perannya dalam mendukung literasi matematika.

Article Details

How to Cite
Fajriyah, E. (2018). Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika dalam Mendukung Literasi. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 114-119. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/19589
Section
Articles

References

Abi, M. A. 2015. Eksplorasi Etnomatematika pada Suku Amanuban dan Hubungannya dengan Konsep-Konsep Matematika. (Thesis). Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Arwanto, A. 2017. Eksplorasi Etnomatematika Batik Trusmi Cirebon untuk Mengungkap Nilai Filosofi dan Konsep Matematis. Phenomenon: Jurnal Pendidikan Mipa, 7(1), 40-49.
Barton, B. 1996. Ethnomathematics: Exploring Cultural Diversity In Mathematics. 1996. (Dissertation). University Of Auckland, Auckland).
D’Ambrosio, U. 2001. Ethnomathematics. Link Between Traditions and Modernity. Rotterdam: Sense Publisher.
Hartoyo. 2012. Eksplorasi Etnomatematika pada Budaya Masyarakat Dayak
Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Sanggau Kalbar. Jurnal Penelitian Pendidikan 13 (1), 14-23.
Laurens, T. 2016. Analisis Etnomatematika dan Penerapannya dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. LEMMA 3 (1), 86-96.
Nuh, M. Z. & Dardiri. 2016. Etnomatematika dalam Sistem Pembilangan pada Masyarakat Melayu Riau. Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan 19 (2), 220-238.
OECD. 2009. PISA 2009 Assessment Framework. (Online). (http://www.oecd.org, diakses 12 Oktober 2017).
OECD. 2013b. PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do-Student
Performance in Mathematics, Reading, and Science (Volume I), PISA,
OECD Publishing. (Online). (http://dx.doi.org/10.1787/9789264201118-en, diakses 12 Oktober 2017)
OECD. 2016. PISA 2015. Result in Focus. (Online). (http://www.oecd.org, diakses 5 Juni 2017)
Ojose, B. 2011. Mathematics Literacy: Are We Able to Put the Mathematics We
Learni Into Everyday Use?. Journal of Mathematics Education 4(1), 89-100
Prayitno, I. W. 2016. Pengaruh Pembelajaran Etnomatematika Sunda terhadap Kemampuan Literasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Richardo, R. 2016. Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran
Matematika pada Kurikulum 2013. Universitas Alma Ata Yogyakarta 7(2), 118-125.
Windria, H. 2016. Batik Kaya Matematika, Memanfaatkan Motif Batik dalam Kelas Matematika. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016 Universitas Kanjuruhan Malang. Malang
Zayyadi, M. (2017). Eksplorasi Etnomatematika pada Batik Madura. Jurnal Sigma 2(2), 36-40.