Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis pada Pembelajaran PSPBL Berbantuan Smart Point Ditinjau dari Kemandirian Belajar

Main Article Content

Qurrotul Ainiyah
Hardi Suyitno
Endang Retno Winarti

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menguji ketuntasan belajar kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik, (2) menguji perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, (3) menguji pengaruh kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik, dan (4) mengetahui tahap pencapaian berpikir kritis matematis peserta didik ditinjau dari kemandirian belajar. Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif didukung wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMPN 2 Demak. Analisis data ynag digunakan meliputi uji proporsi, uji beda rata-rata, analisis regresi, dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelompok eksperimen mencapai ketuntasan belajar, (2) kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, (3) kemandirian belajar berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik, dan (4) peserta didik dengan kemandirian belajar tinggi mencapai semua indikator tahap berpikir kritis matematis; peserta didik dengan kemandirian belajar sedang mencapai indikator pada tahap clarification, assessment, dan inference; dan peserta didik dengan kemandirian belajar rendah hanya mencapai indikator pada tahap clarification.

Article Details

How to Cite
Ainiyah, Q., Suyitno, H., & Winarti, E. R. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis pada Pembelajaran PSPBL Berbantuan Smart Point Ditinjau dari Kemandirian Belajar. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 279-288. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/19605
Section
Articles

References

Hager, P., Sleet, R., Logan, P., & Hooper, M. (2003). Teaching critical thinking in undergraduate science courses. Science & Education, 12(3), 303-313.
Hudojo, H. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Malang Press.
Innabi, H., & El Sheikh, O. (2007). The change in mathematics teachers' perceptions of critical thinking after 15 years of educational reform in Jordan. Educational Studies in Mathematics, 64(1), 45-68.
Kemendikbud. (2013a). Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). (Online). (https://docs.google.com/document/export?format=pdf&id=1lY3rKYKB785ddheIO8PzspODRmSpECOnXLnbC1e3VGo&token=AC4w5VizbTtPj9xwnV3VtCiy0YVirVrseA%3A1425270465954, diakses 25-12-2016)
Kemendikbud. (2013b). Pendekatan Saintifik PPT 3a-1 Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. (2015). Daya Serap Nilai Ujian Nasional Tahun Ajaran 2014/2015. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan.
Paul, R. & Elder, L. (2008). The Miniature Guide to Critical Thinking Concepts and Tools. Foundation for Critical Thinking. (Online). (http://www.criticalthinking.org/pages/defining-critical-thinking/76, diakses 26-07-2017).
Perkins, C. & Murphy, E. (2006). Identifying and Measuring Individual Engagement in Critical Thinking in online Discussion : An Exploratory Case Study. Educational Technology & Society, 9 (1), 298-307.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian (Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Uno, H. B. (2016). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, M. U. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Widyaningrum, P. S., Pujiastuti, E. & Wijayanti, K. (2016). Keefektifan Pembelajaran Model POGIL Berbantuan Kartu Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Karakter Bangsa Peserta didik Kelas VIII. Unnes Journal of Mathematics Education, 5 (3), 207-216.
Zimmerman, B. J. (1990). Self Regulated Learning and Academic Achievement: An Overview. Educational Psychologist, 25 (1), 3-17.