Komparasi Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Problem-Based Learning dan Discovery Learning Ditinjau dari Nurturant Effect

Main Article Content

Risma Astutiani
Emi Pujiastuti
M. Fajar Safaatullah

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) menguji KPM pada model PBL dan DL tuntas individual dan klasikal, (2) mengetahui perbandingan KPM peserta didik pada pembelajaran model PBL dan DL, dan (3) mengetahui bagaimana KPM peserta didik berdasarkan nurturant effect kategori rendah dan tinggi. Subjek penelitian kualitatifnya adalah masing-masing diambil dua peserta didik dari kategori nurturant effect pada dua kelas yang menjadi sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method. Pengambilan data penelitian menggunakan dokumentasi, angket nurturant effect, tes, dan wawancara. Teknik keabsahan data digunakan triangulasi sumber data yaitu tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah KPM pada pembelajaran model BL dan DL mencapai ketuntasan individual dan klasikal, KPM peserta didik dengan model PBL lebih baik daripada model DL, dan KPM peserta didik nurturant effect kategori tinggi lebih baik daripada KPM peserta didik nurturant effect kategori rendah. Peserta didik dengan nurturant effect kategori tinggi mencapai kriteria baik pada setiap indikator KPM, sedangkan peserta didik dengan nurturant effect rendah mencapai kriteria baik pada indikator KPM pertama.

Article Details

How to Cite
Astutiani, R., Pujiastuti, E., & Safaatullah, M. F. (2018). Komparasi Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Problem-Based Learning dan Discovery Learning Ditinjau dari Nurturant Effect. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 781-786. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/20366
Section
Articles

References

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J. W. 2014. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kemendikbud. 2013. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Jakarta: Kemendikbud.
____________. 2014. Salinan Lampiran I Permendikbud RI. No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah: Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kemendikbud.
¬Lasisi, N., Alabi, T.O., & Salaudeen, M.B. 2016. Comparison of The Effects of Guided Discovery, Problem Solving and Conventional Teaching Methods on Retention of Secondary School Chemistry Students In Minna Metropolis, Niger State. The American Journal of Innovative Research and Applied Sciences. 2(3), 98-104.
Lestari, S. I., Budiyono, Slamet, I. 2015. Eksperimentasi Model Problem-Based Learning (PBL), Discovery Learning (DL), Dan Problem Possing (PP) Ditinjau Dari Kecerdasan Majemuk Siswa Pada Materi Kubus Dan Balok SMP Negeri Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. 3(8), 811-823.
Polya, G. 1973. How to Solve It. Princeton: Princeton University Press.
PUSPENDIK. 2015. Laporan Hasil Ujian Nasional tahun Pelajaran 2014/2015. Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). (Online). (http://118.98.234.50/lhun/daya_serap.aspx)[diakses 21-02-2017].
Tayeb, R. 2013. Effectiveness of Problem-Based Learning as an Instructional Tool for Acquisition of Content Knowledge and Promotion of Critical Thinking Among Medical Students. Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan. 23(1), 42-46.
Zahid, M. A., Varghese, R., Mohammed, A. M., & Ayed, A. K. 2016. Comparison of The Problem-Based Learning-Driven with The Traditional Didactic-Lecture-Based Curricula. International Journal of Medical Education. 7(), 181-187.