Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi Tantangan MEA

Main Article Content

Eny Sulistiani
Masrukan Masrukan

Abstract

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Implementasi MEA membutuhkan kesiapan yang matang dalam berbagai sektor salah satunya Sumber Daya Manusia. Untuk mencapai SDM yang berkualitas perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan menjadi unsur penting yang harus mendapat prioritas utama dalam menghadapi MEA. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Berpikir kritis menjadi keterampilan yang paling penting dalam menghadapi tantangan dan memecahkan masalah dikehidupan sehari-hari. Salah satu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah matematika. Berdasarkan uraian diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan pentingnya berfikir kritis dalam pembelajaran matematika dan peranannya dalam menghadapi MEA. Materi matematika dan berpikir kritis merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Materi matematika dipahami melalui berpikir kritis dan berpikir kritis dilatih melalui serangkaian proses dalam pembelajaran matematika. Keterampilan berpikir kritis sangat perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika karena dengan berpikir kritis memungkinkan siswa menganalisis pemikirannya sendiri untuk memutuskan suatu pilihan dan menarik kesimpulan.

Article Details

How to Cite
Sulistiani, E., & Masrukan, M. (2017). Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi Tantangan MEA. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 605-612. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/21554
Section
Articles

References

Aring, M. 2015. Asean Economic Community 2015: Enchanging Competitiveness and Employability through Skill Development. Bangkok : ILO Publications.
Ben-Chaim, D,. et all. 2000. The Disposition of Eleventh-Grade Science Students Toward Critical Thinking. Journal of Science Education and Technology. Vol. 9, No. 2.
Dimyati, A. 2015. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Mts Melalui Model Search, Solve, Create, and Share (SSCS) dengan Metode Hypnoteaching. (Tesis). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Ditjen. 2015. Peluang dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas ASEAN. Jakarta: Warta Ekspor. (PEN/WRT/04/1/2015 Edisi Januari). Tersedia di http://djpen.kemendag.go.id
Ennis, R. H. 1993. Critical Thinking Assessement. Theory Into Practice, 32(3): 179-186.
Fisher, A. 2008. Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching & Learning: what it is and why it’s here to stay. Translated by Setiawan, Ibnu. 2006. Bandung: MLC.
Lambertus. 2009. Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika SD. Forum Kependidikan. 28 (2). 136-142.
Masrukan. 2015. Menyiapkan Pendidikan Matematika Menghadapi Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Prosiding Seminar Nasional Matematika IX Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Schafersman, S.D. 1991. An Introduction to Critical Thinking. Tersedia di http://facultycenter.ischool.syr.edu/wp-content/uploads/2012/02/Critical-Thinking.pdf [diakses 4-9-2016].
Setiawan, A. 2016. Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains. Vol 6 (1-10).
Udi, E. A & Cheng, Diana. 2015. Developing Critical Thinking Skills from Dispositions to Abilities: Mathematics Education from Early Childhood to High School. Creative Education. (6): 455-462. Tersedia di http://dx.doi.org/10.4236/ce.2015.64045 [diakses 20-9-2016].
Widiantari, M. P., Suarjana, dan Kusmariyatni. 2006. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran Matematika. e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 4 (1).
Sumarmo, dkk. 2012. Kemampuan dan Disposisi Berpikir Logis, Kritis, dan Kreatif Matematik. Jurnal Pengajaran MIPA. 17 (1). 17-33.