Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA Ditinjau dari Gaya Kognitif pada Model PBL

Main Article Content

Novira Rahmadian Mahendra
Mulyono Mulyono

Abstract

Kemampuan koneksi matematis yaitu kemampuan mengaitkan antar topik dalam matematika, antara matematika dengan disiplin ilmu lain dan antara matematika dengan kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar aspek kemampuan koneksi matematis siswa SMA pada model PBL mencapai ketuntasan klasikal, mengetahui rata-rata hasil belajar aspek kemampuan koneksi matematis siswa SMA pada model PBL lebih dari 75, mendeskripsikan karakteristik kemampuan koneksi matematis siswa SMA ditinjau dari gaya kognitif pada model PBL. Metode penelitian ini adalah mixed methods desain sequential explanatory. Analisis tes kemampuan koneksi matematis mengacu pada indikator kemampuan koneksi matematis (IKKM). Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) hasil belajar aspek kemampuan koneksi matematis siswa SMA mencapai ketuntasan klasikal; (2) rata-rata hasil belajar aspek kemampuan koneksi matematis siswa SMA lebih dari 75; (3) siswa dengan gaya kognitif reflektif menguasai IKKM 1, IKKM 2, dan IKKM 3, siswa dengan gaya kognitif impulsif pertama kurang mampu menguasai IKKM 1, IKKM 2, IKKM 3 dan IKKM 5, dan siswa impulsif kedua menguasai IKKM 1, IKKM 2, IKKM 3, IKKM 4, dan IKKM 5.

Article Details

How to Cite
Mahendra, N. R., & Mulyono, M. (2017). Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA Ditinjau dari Gaya Kognitif pada Model PBL. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 62-71. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/21560
Section
Articles

References

Arends, R. I. 2012. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies.
Badan Standart Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan KTSP. Jakarta: Badan Standart Nasional Pendidikan
Barret, T & Cashman, D. 2010. A Practitioners’ Guide to Enquiry and Problem-based Learning. Dublin: UCD Teaching and Learning.
Creswell, J. 2004. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lie, A. 2005. Cooperative Learning (Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas). Diterjemahkan oleh Novita, Diane. Jakarta: Grasindo.
National Council of Teacher of Mathematics. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Edisi Revisi). Bandung: JICA UPI.
Sumarmo. 2006. Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika pada Siswa Sekolah Menengah. Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Warli. 2008. Pentingnya Memahami Gaya Kognitif Impulsif-Reflektif bagi Guru. Majalah Ilmiah Sains dan Edukasi. 6(2): 140-149.
Warli. 2009. Proses Berfikir Anak Reflektif dan Anak Impulsif dalam Memecahkan Masalah Geometri. Jurnal Paedagogi. 5(2): 40-57.
Warli. 2010. Profil Kreativitas Siswa yang Bergaya Kognitif Reflektif dan Siswa yang Bergaya Kognitif Impulsif dalam Memecahkan Masalah Matematika.(Disertasi). Tidak dipublikasikan PPs UNESA Surabaya.
Widyarini, E., Suyitno H, Zaenuri. 2015. Keefektifan Model Problem Based Learning Berbasis Etnomatika terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik SMP Kelas VII. Unnes Journal of Mathematics