Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII Berdasarkan Gaya Belajar dalam Model Knisley

Main Article Content

Eva Putri Karunia
Mulyono Mulyono

Abstract

Kemampuan pemhaman konsep siswa ditentukan oleh gaya belajar yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian ketuntasan klasikal dan kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran matematika Knisley dibandingkan kelas ekspositori serta deskripsi kemampuan pemahaman konsep siswa berdasarkan gaya belajarnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 37 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method dan desain sequential explanatory. Pemilihan Sampel dengan cara random sampling. Pengambilan subjek dipilih sebanyak 8 siswa. Hasil penelitan adalah 1) keterlaksanaan model pembelajaran matematika Knisley terhadap kelas eksperimen tergolong sangat baik, 2) kemampuan pemahaman konsep kelas eksperimen mencapai ketuntasan klasikal 75%, 3) kemampuan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih baik dari kemampuan pemahaman konsep siswa kelas kontrol, 4) siswa dari kelompok gaya belajar kinestetik memenuhi semau indikator kemampuan pemahaman konsep, kelompok gaya belajar visual dan visual-auditorial baru memenuhi sebagian indikator kemampuan pemahaman konsep, namun kelompok gaya belajar auditorial tidak memenuhi semua indikator kemampuan pemahaman konsep.

Article Details

How to Cite
Karunia, E. P., & Mulyono, M. (2017). Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII Berdasarkan Gaya Belajar dalam Model Knisley. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 337-346. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/21610
Section
Articles

References

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Deporter, B. & Mike H. 2008. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Halim, A. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Smpn 2 Secanggang Kabupaten Langkat. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 9(2): 141-158.
Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Matematika. Malang: JCA.
Knisley, J. 2003. A Four-Stage Model of Mathematical Learning. Mathematics Educator, 12(1): 11-16.
Mulyana, E. 2009. Disertasi. Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Knisley terhadap Peningkatan Pemahaman dan Disposisi Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: UPI.
Pitaloka, Y.D. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika. Unnes Journal of Mathematics Education, 1(2):1-8.
Sari, A.K. 2014. Analisis Karakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014. Jurnal Ilmiah Edutic 1(1): 1-12.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor­Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. 2011. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiarto. 2010. Bahan Ajar Workshop Pendidikan Matematika 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suherman. Turmudi. Suryadi, D. Herman, T. Suhendra. Prabawanto, S. Nurjanah. Rohayati, A. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA UPI.
Sumarmo, U. 2010. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana dikembangkan pada Peserta Didik. Online. Tersedia di http://id.scribd.com/doc/76353753/B erfikir-dan-Disposisi-Matematik- Utari.
Trianto. 2007. Model­Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka.
Uno, H.B. 2012. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.