Pembelajaran Matematika SMK Bernuansa Etnomatematika

Main Article Content

Muhamad Aris Sunandar

Abstract

Pembelajaran matematika di Indonesia cenderung konvensional dan kurang kontekstual. Hal ini berdampak pada kurangnya kemampuan matematika siswa dalam menyelesaikan soal penalaran dan pemecahan masalah. Maka diperlukan pembelajaran matematika yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa. Pembelajaran matematika yang inovatif dapat dilakukan melalui pendekatan budaya atau yang disebut etnomatematika. Etnomatematika merupakan salah satu bentuk pendekatan pembelajaran yang mengaitkan kearifan budaya lokal dalam pembelajaran matematika. Melalui etnomatematika konsep-konsep matematika dapat dikaji dalam praktek-praktek budaya. Tujuan dari artikel ini untuk Mengetahui dan memahami etnomatematika Motif Batik, Mengetahui dan memahami manfaat etnomatematika Motif Batik pada Pembelajaran Matematika di SMK. Hasil kajian menunjukkan bahwa Siswa memperoleh pengetahuan baru tentang pembelajaran matematika, terdapat beberapa konsep matematika yang terkandung dalam motif batik yaitu transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) dan hasil pembelajaran matematika bernuansa etnomatematika di SMK merupakan sebagai sarana untuk memotivasi, menstimulasi siswa, dapat mengatasi kejenuhan dan memberikan nuansa baru dalam pembelajaran.

Article Details

How to Cite
Sunandar, M. A. (2017). Pembelajaran Matematika SMK Bernuansa Etnomatematika. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 95-105. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/21622
Section
Articles

References

Agung Hartoyo. 2012. Eksplorasi Etnomatematika pada Budaya Masyarakat Dayak Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Sanggau Kalbar. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13 No. 1.
Barton, B.1996. Making Sense of Ethnomathematics: Ethnomathematics is Making Sense.
Educational Studies in Mathematics, 31(1-2), 201-33. Rosa & Orey, 2006).
D’Ambrosio, U. 1985. Ethnomathematics and its place in the history and pedagogy of
mathematics. For the Learning of Mathematics, 5(1), 44-48.
D’Ambrosio, U. 1991. Ethnomathematics and its place in the history and pedagogy of mathematics, in M. Harris (ed.). Schools, Mathematics and Work . The Falmer Press. London. pp. 15 – 25
D'Ambrosio. 1999. Literacy, Matheracy, and Technoracy: A Trivium for Today.
Mathematical Thinking and Learning 1(2), 131-153.
Ebbutt, S and Straker, A. 1995. Children and Mathematics: A Handbook for Teacher, London: Collins Educational.
Goldberg, M. 2000. Art and Learning: An Integrated Approach to Teaching and Learning in Multicultural and Multilingual Settings.2nd Ed. New York: Addison Wesley Longman.
Hiebert,J.&Carpenter, T.P.1992. Learning with understading. Dalam D.G. Grouws(Ed), Handbook of research on mathematics teaching and learning. NewYork:Macmillan.
Krajcik, J.S., Czerniak, C.M, & Berger, C. 1999. Teaching Children Science: A Project-Based Aprroach. Boston: McGraw HillCollege.
Owens, K. 2012. Policy and Practices: Indigenous Voices in Education. Journal of Mathematics and Culture, 6(1), 51-75
Rosa, M. & Orey, D. C. 2011. Ethnomathematics: the cultural aspects of mathematics. Revista
Latinoamericana de Etnomatemática, 4(2). 32-54
Sardjiyo Paulina Pannen. 2005. Pembelajaran Berbasis Budaya: Model Inovasi Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis ompetensi:Universitas Terbuka. Makalah
Sirate, Fatimah S. 2012. Implementasi Matematika. Jurnal Lentera Pendidikan, 15(1), 41-54.
Zhang, W. dan Zhang, Q, 2010. “Ethnomathematics and Its Integration within the Mathematics Curriculum”. Journal of Mathematics Education, Volume 3 No. 1. Pp.151-157.