Kemampuan Berpikir Relasional Siswa dalam Mengerjakan Soal Kontekstual dengan Pendekatan Realistik Pada Topik Fungsi Linear

Main Article Content

A. Tatak Handaya Kurniawan
M. Andy Rudhito

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir relasional siswa yang masih rendah. Berpikir relasional menjadi salah satu masalah yang menarik dalam pendidikan matematika. Di dalam Penelitian ini akan dikaji kemampuan berpikir relasional siswa dalam mengerjakan soal matematika kontekstual pada Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Metode yang digunakan dalam penelitian ini secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Kanisius Sleman dengan topik materi pembelajaran Fungsi Linear. Data proses berpikir relasional siswa diperoleh melalui soal penyelesaian masalah dan analisis penyajian hasil kegiatan siswa. Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa  siswa mengalami kesulitan untuk berpikir relasional dalam menghubungkan antara masalah kontekstual dalam PMR terhadap materi fungsi linear terlebih pada penyajian data menggunakan grafik fungsi. Siswa belum mampu menggunakan grafik untuk menentukan hasil fungsi pada permasalahan kontekstual. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah siswa dapat diarahkan untuk lebih sering belajar menggunakan soal yang dapat merangsang siswa untuk dapat berpikir relasional, sehingga siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual dengan nalar dan membuat pembelajaran lebih bermakna.

Article Details

How to Cite
Kurniawan, A. T. H., & Rudhito, M. A. (2016). Kemampuan Berpikir Relasional Siswa dalam Mengerjakan Soal Kontekstual dengan Pendekatan Realistik Pada Topik Fungsi Linear. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 622-632. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/21702
Section
Articles

References

[1]. Baiduri.2014. A Relational Thinking Process of Elementery School Students with High Capability. Journal of Educational and Developmental Psychology. Vol. 4, No. 2,24-34
[2]. Blum, W., & Niss, M., (1989). Mathematical Problem Solving, Modelling, Aplications, and Links to Other Subjects – State, Trends and Issues in Mathematics Instruction. Dalam Blum, W. Niss, M. & Huntley, I., (Eds). Modelling, Aplications and Applied Problem Solving: teaching mathematics in a real contexts. Chichester. Ellis Horwoord.
[3]. Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 (standar isi), 23(standar kompetensi lulusan), dan 24(Pelaksanaan Permen 22 dan 23).
[4]. Doumas, L. A. A., & Hummel, J. E. (2005). Approaches to Modeling Human Mental Representations: What Works, What Doesn’t, and Why. In K. J. Holyoak, & R. G. Morrison (Eds.), The Cambridge Handbook of Thinking and Reasoning. Cambridge: University press.
[5]. De Lange, J. 1987. Mathematics, insight and meaning. Utrecht: OW &OC
[6]. Freudenthal, H. 1991. Revisiting Mathematics Education. China Lectures. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. http://www.fi.ruu.nl/
[7]. Gravemeijer, K.P.E. 1994. Developing realistic mathematics education. Utrecht: CD-ß Press / Freudenthal Institute
[8]. Molina, M., Castro, E., & Ambrose, R. (2005). Enriching Arithmetic Learning by Promoting Relational Thinking. The International Journal of Learning, 12(5), 265-270.
[9]. Polya, G. (1973). How to Solve it (2nd ed.). Princeton University Press
[10]. Skemp, Richard R. (1989). Relational understanding and instrumental understanding. Department of education, university of warwick
[11]. Slettenhaar. 2000. Adapting Realistic Mathematics Education in the Indonesian Context. Majalah Ilmiah Himpunan Matematika Indonesia (Prosiding Konferensi Nasional Matematika X ITB, 17-20 Juli 2000.
[12]. Soedjadi, R. 2006. Dasar-Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Makalah yang disajikan pada kegiatan workshop di LPMP Surabaya.