Penerapan Fast Feedback dalam Pembelajaran Discovery Pada Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Adversity Quotient

Main Article Content

Safira Aprillia Narumi
Kartono Kartono

Abstract

Kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa di abad 21 ini. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui keefektifan model pembelajaran discovery dengan fast feedback dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis; dan (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa ditinjau dari adversity quotient. Metode dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method  dengan sequential explanatory. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII di salah satu sekolah menengah pertama di Kota Semarang. Pengambilan sampel untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan cluster random sampling, dan pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran discovery dengan fast feedback dikatakan efektif pada pencapaia kemampuan berpikir kritis siswa. Deskripsi kemampuan berpikir kritis subjek berdasarkan adversity quotient diperoleh bahwa (1) subjek climbers dapat menguasai empat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, inferensi, dan evaluasi; (2) subjek campers-climbers dapat menguasai dua indikator berpikir kritis yaitu analisis dan inferensi, dan cukup menguasai indikator interpretasi dan evaluasi; dan (3) subjek campers cukup menguasai dua indikator berpikir kritis yaitu inferensi dan evaluasi, dan belum menguasai indikator interpretasi dan analisis.

Article Details

How to Cite
Narumi, S., & Kartono, K. (2021). Penerapan Fast Feedback dalam Pembelajaran Discovery Pada Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Adversity Quotient. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 4, 406-415. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/45019
Section
Articles

References

Alcantara, K. R., & Roleda, L. S. (2016). The Use of Fast Feedback Methods in Teaching Physics for Grade 7 Science. In Proceedings of the DLSU Research Congress. Manila.
Arifin, M., Kartono, & Mariani, S. (2020). Efektivitas Quick an Quient feedback dalam pembelajaran model Discovery Learning pada pencapaian pemecahan masalah matematika siswa. PRISMA, Proceeding National Seminar of Matematics, 3, 330-334.
Brookfield, S.D. (2012). Teaching for Critical Thinking: Tools and Techniques to Help Students Question Their Assumptions. San Fransisco: Jossey-Bass.
Chen, J. C., Whittinghil, D. C., & Kadlowec, J. A. (2010). Classes That Click: FAST, Rich Feedback to Enhance Student Learning and Satisfication. Journal of Engineering Education, 99(2), 159-168.
Dann, R. (2019). Feedback as a Relational Concept in The Classroom. The Curriculum Journal, 30(4), 352-374.
Darojat, L., & Kartono. (2016). Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Berdasarkan AQ dengan Learning Cycle 7E. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 5(1), 1-8.
Ennis, R. H. (2011). The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical Thinking Dispositions and Abilities. In Sixth International Conference on Thingking at MIT. Cambridge.
Facione, P. A. (2015). Critical Thinking: What It is and Why It Counts. Millbrae: California Academic Press.
Fauziah, I. N. L.,Usodo, B., & Ch, H. E. (2013). Proses Berpikir Kreatif Siswa kelas X dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Wallas Ditinjau dari Adversity Quotients (AQ) Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi, 1(1), 1-16.
Haeruman, L. D., Rahayu, W., & Ambarwati, L. (2017). Pengaruh Discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Self-Confidence Ditinjau dari Kemampuan Awal Mathematics Siswwa SMA di Bogor Timur. JPPM, 10(2), 157-168.
Haris, F., Riyanto, Y., & Fatmawati, U. (2015). Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri Karangpandan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Biologi. 7(2), 114-122.
Hidayat, W., & Sari, V. T. A. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Adversity Quotient Siswa SMP. Jurnal Elemen, 5(2), 242-252.
Ismah, &Sundi, V. H. (2018). Penerapan Model Discovery Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Labschool FIPUMJ. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, 4(2), 161-169.
Leonard, & Amanah, N. (2014). Pengaruh Adversity Quotient (AQ) dan Kemapuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Perspektif Ilmu Pendidikan, 28(1), 55-64.
Masrukan. (2014). Asesmen Otentik Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA Unnes.
Mukarromah, A., & Sartono, E. K. E. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Model Discovery Learning Berdasarkan Pembelajaran Tematik. Indonesian Journal of Primary Education, 2 (1), 38-47.
Nafi’an, M. I. (2016). Analisis Berpikir Konseptual, Semikonseptual, dan Komputasional Siswa SD dalam Menyelesaikan Soal Cerita. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, 2(2), 72-78.
Naimnule, M., Kartono, & Asikin, M. (2020). Mathematics Problem Solving Ability in Terms of Adversity Quotient in Problem Based Learning Model With Peer Feedback. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 10(2), 222-228.
NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. USA: NCTM.
Nurrohmi, Y., Utaya, S., & Utomo, D. H. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(10), 1308-1314.
Perkins, C., & Murphy. (2006). Identifying and Measuring Individual Engagement in Critical Thinking in Online Discussion An Explanatory Case Study. Educatinal Technology & Sciety, 9(1), 298-307.
Pratiwi, F. A. (2014). Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning dengan Pendekatan Saintifik terhadap Keterampilan Berpikir Kritis SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 3(7), 1-16.
Sabiila, A., Waluya, S.B., & Junaedi, I. (2019). Kreativitas Matematis Siswa Kelas VIII Ditinjau dari Adversity Quotient dalam Setting PBL dengan Pendekatan RME pada Materi SPLDV. Unnes Jurnal of Mathematics Education, 7(2), 910-921.
Seventika, S. Y., Sukestiyarno, Y. L., & Mariani, S. (2018). Critical Thinking Analysis Based on Facione (2015) – Angelo (1995) Logical Mathematics Material of Vocational High School (VHS). Journal of Physics: Conerence Series, 983, 1-6.
Stoltz, P. G. (2007). Adversity Quotient Mengubah Hambatan menjadi Peluang. Jakarta: PT Grasindo.
Sudarman. (2012). Adversity Quotient: Kajian Kemungkinan Pengintegrasinya dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal AKSIOMA, 1(1), 55-62.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sulistiani, E., & Masrukan. (2015). Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi Tantangan MEA. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 605-612.
Syah. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wulandari, I. P. (2019). Berpikir Kritis Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa Ditinjau dari Adversity Quotient (Mathematical Critical Thingking and Student Confidence Reviewed from Adversity Quotient). (Master’s Thesis). Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Yanti, A. P., & Syazali, M. (2016). Analisis Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah-langkah Bransford dan Stein ditinjau dari Adversity Quotient. AL-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 63-74.