Kajian Teori: Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Rasa Ingin Tahu pada Model Pembelajaran Preprospec Berbantu TIK

Main Article Content

Bunga Nurul Aini Rahayu
Nuriana Rachmani Dewi
Nuriana Rachmani Dewi

Abstract

Selain menjadi salah satu standar kelulusan siswa SMP, kemampuan berpikir kritis juga menjadi penekanan paradigma pembelajaran abad ke-21. Sayangnya, kemampuan berpikir kritis siswa di Indonesia masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya skor Indonesia pada studi TIMSS yang mengukur kemampuan berpikir kritis siswa melalui soal dengan level kognitif tinggi. Peringkat siswa Indonesia yang masih konsisten berada pada peringkat bawah pada studi TIMSS tersebut menandakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa di Indonesia dinilai kurang menggembirakan jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Sementara itu, salah satu kriteria berpikir kritis adalah karakter rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat memicu motivasi siswa dalam mempelajari serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Untuk memfalisitasi pengembangan kemampuan berpikir kritis matematis serta rasa ingin tahu siswa, perlu adanya model pembelajaran matematika yang bersifat students-centered dan melatih kemampuan pemecahan masalahnya. Preprospec berbantu TIK sebagai model pembelajaran matematika di kelas dapat menjadi salah satu solusi atas permasalahan yang telah sebutkan.  Model pembelajaran Preprospec berbantu TIK yang berbasis konstruktivis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pemecahan masalah matematika yang ada. Artikel ini bertujuan mengemukakan ide penelitian untuk mengimplementasikan model pembelajaran Preprospec berbantu TIK dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis dan rasa ingin tahu siswa.

Article Details

How to Cite
Rahayu, B., Dewi, N., & Dewi, N. (2022). Kajian Teori: Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Rasa Ingin Tahu pada Model Pembelajaran Preprospec Berbantu TIK. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 5, 297-303. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/54190
Section
Articles

References

Agoestanto, A., Sukestiyarno, Y. L., Isnarto, I., Rochmad, R., & Permanawati, F. I. (2019). Kemampuan Menganalisis Argumen dalam Berpikir Kritis Ditinjau dari Rasa Ingin Tahu. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (Vol. 2, pp. 337-342).
Arifin, Z. (2017). Mengembangkan instrumen pengukur critical thinking skills siswa pada pembelajaran matematika abad 21. Theorems (The Original Research of Mathematics), 1(2).
Baruch, Y. K., Spektor-Levy, O., & Mashal, N. (2016). PRE-SCHOOLERS’VERBAL AND BEHAVIORAL RESPONSES AS INDICATORS OF ATTITUDES AND SCIENTIFIC CURIOSITY. International Journal of Science and Mathematics Education, 14(1), 125-148.
Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of educational objectives. Vol. 1: Cognitive domain. New York: McKay, 20(24), 1.
Berlyne, D. E. (1978). Curiosity and learning. Motivation and emotion, 2(2), 97-175.
Dewi, D. P., Mediyani, D., Hidayat, W., Rohaeti, E. E., & Wijaya, T. T. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Smp Pada Materi Lingkaran Dan Bangun Ruang Sisi Datar. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 2(6), 371-378.
Dewi, N. R., Arini, F. Y., & Ardiansyah, A. S. (2020). Development of ICT-assisted preprospec learning models. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1567, No. 2, p. 022098). IOP Publishing.
Dewi, N. R. (2020). MONOGRAF PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PREPROSPEC BERBANTUAN TIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA. Penerbit Lakeisha.
Ennis, R. H. (2018). Critical thinking across the curriculum: A vision. Topoi, 37(1), 165-184.
Glazer, E. (2001). Using internet primary sources to teach critical thinking skills in mathematics. Greenwood Publishing Group.
Hadi, S., & Novaliyosi, N. (2019). TIMSS Indonesia (Trends in international mathematics and science study). In Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers.
Hidayah, R., Salimi, M., & Susiani, T. S. (2017). Critical Thinking Skill: Konsep Dan Inidikator Penilaian. Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 1(2), 127-133.
Hidi, S. E., & Renninger, K. A. (2020). On educating, curiosity, and interest development. Current Opinion in Behavioral Sciences, 35, 99-103.
Iskandar, A., Sudirman, A., Safitri, M., Sulaiman, O. K., Ramadhani, R., Wahyuni, D., ... & Simarmata, J. (2020). Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK. Yayasan Kita Menulis.
Jannah, F., Fadly, W., & Aristiawan, A. (2021). Analisis karakter rasa ingin tahu siswa pada tema struktur dan fungsi tumbuhan. Jurnal Tadris IPA Indonesia, 1(1), 1-16.
Jirout, J. J., Vitiello, V. E., & Zumbrunn, S. K. (2018). Curiosity in schools. The new science of curiosity, 243-266.
Kadir, A., & Triwahyuni, T. C. (2013). Pengantar teknologi informasi edisi revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kemdiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pedoman Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Kemendiknas. (2011). Pendidikan Nilai-nilai Budaya Dan Karakter Bangsa Dalam Pembelajaran Matematika di SMP. Jogjakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.
Kurniasih, A. W. (2012). Scaffolding sebagai alternatif upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 3(2), 113-124.
Mustari, M., & Rahman, M. T. (2011). Nilai karakter: Refleksi untuk pendidikan karakter.
Nasrulloh, I., & Ismail, A. (2017). ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT. PETIK, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Nizam. (2016). Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP. Puspendik
Noer, S. H. (2009). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP melalui pembelajaran berbasis masalah. In Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY (Vol. 5).
P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika). (2011). Instrumen Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA dan TIMSS. Jakarta: P4TK Kemendikbud.
Perkins, C., & Murphy, E. (2006). Identifying and measuring individual engagement in critical thinking in online discussions: An exploratory case study. Journal of Educational Technology & Society, 9(1), 298-307.
Putra, F. G. (2017). Eksperimentasi pendekatan kontekstual berbantuan Hands on Activity (HoA) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 73-80
Reio Jr, T. G., Petrosko, J. M., Wiswell, A. K., & Thongsukmag, J. (2006). The Measurement and Conceptualization of Curiosity. The Journal of genetic psychology, 167(2), 117-135.
Rochmad, R. (2018). Penilaian Kinerja Sebagai Alternatif Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (Vol. 1, pp. 522-530).
Samani, Muchlas., & Hariyanto. 2012. Pendidikan karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Shara, J., Kadarisma, G., & Setiawan, W. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Pada Materi Fungsi Kuadrat. Journal on Education, 1(2), 450-456
Siswono, T. Y. E. (2016). Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif sebagai Fokus Pembelajaran Matematika. In Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (pp. 11-26).
Suryapuspitarini, B. K., Wardono, W., & Kartono, K. (2018). Analisis soal-soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada kurikulum 2013 untuk mendukung kemampuan literasi siswa. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (Vol. 1, pp. 876-884).