Eksplorasi Etnomatematika pada Rumah Adat Bubungan Tinggi Desa Teluk Selong Ulu

Main Article Content

Stelerin Elva Yuniar
Tiyas Amanda Saputri
Mellania Novea Rahmasari

Abstract

Indonesia memiliki banyak sekali rumah adat yang tersebar di 34 provinsi. Salah satu rumah adat yang ada di Indonesia yaitu rumah adat Bubungan Tinggi yang berada di daerah Kalimantan Selatan. Rumah adat Bubungan Tinggi merupakan rumah adat suku Banjar, Kalimantan Selatan yang menempati strata paling tinggi dari 11 jenis rumah adat suku Banjar. Rumah adat Bubungan Tinggi menjadi rumah bagi raja-raja suku Banjar dan telah menjadi wajah yang merepresentasikan kebudayaan di Kalimantan Selatan. Rumah adat Bubungan Tinggi mempunyai struktur bentuk fisik yang meliputi kaki, badan dan, kepala. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejarah berdirinya rumah adat Bubungan Tinggi, mendeskripsikan dan mendokumentasikan hasil eksplorasi etnomatematika pada arsitektur bangunan rumah adat Bubungan Tinggi. Dalam penelitian ini juga ditemukan unsur-unsur matematis yang cukup banyak, secara geometris ditemukan bentuk bidang datar berupa persegi panjang, segitiga, sedangkan untuk bangun ruang diantaranya bentuk balok dan tabung, kemudian ditemukan juga terdapat garis berupa garis vertikal dan horizontal.

Article Details

How to Cite
Yuniar, S., Saputri, T., & Rahmasari, M. (2022). Eksplorasi Etnomatematika pada Rumah Adat Bubungan Tinggi Desa Teluk Selong Ulu. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 5, 431-441. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/54561
Section
Articles

References

Abdul aziz said. (2004). toraja. Penerbit ombak.
Aqli, W. (2011). Anatomi Bubungan Tinggi Sebagai Rumah Tradisional Utama Dalam Kelompok Rumah Banjar. Jurnal Arsitektur NALARs, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 10, 71–82. https://www.researchgate.net/publication/284586001_ANATOMI_BUBUNGAN_TINGGI_SEBAGAI_RUMAH_TRADISIONAL_UTAMA_DALAM_KELOMPOK_RUMAH_BANJAR
Febriyanti, C., Kencanawaty, G., & Irawan, A. (2019). Etnomatematika Permainan Kelereng. MaPan, 7(1), 32–40. https://doi.org/10.24252/mapan.2019v7n1a3
Hardiarti, S. (2017). Etnomatematika : Aplikasi Bangun Datar. Aksioma, 8(2), 99–110.
Huda, N. T. (2018). Etnomatematika Pada Bentuk Jajanan Pasar di Daerah Istimewa Yogyakarta. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2(2), 217. https://doi.org/10.33603/jnpm.v2i2.870
Mentayani, I. (2008). Analisis Asal Mula Arsitektur Banjar Studi Kasus : Arsitektur Tradisional Rumah Bubungan Tinggi. Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 10(1), 1–12. https://doi.org/10.15294/jtsp.v10i1.6940
Purnomosidi, D. (2018). Buku Guru: Senang Belajar Matematika Kelas V (Vol. 53, Issue 9).
Richardo, R. (2016). Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika. Almaata.Ac.Id, 7(2), 118–125.
Sugiyono. (2016). Penilaian Kinerja Cerah Jaya Abadi Dengan Metode Balanced Scorecard. 9.
Wahyuni, E., & r nurfri, D. (2019). Modul Ajar Bangun Datar. Bangun Datar, 1–37. http://demiwamatematika.weebly.com/uploads/6/8/4/9/68496941/modul_ajar_bangun_datar.pdf