Kajian Teori: Pengembangan Bahan Ajar Gamifikasi Berbasis Outdoor Learning Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Peserta didik Kelas VIII

Main Article Content

Cahya Marsellananda Istiqomah
Amidi Amidi

Abstract

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diperoleh peserta didik sebagai ilmu yang mendasari perkembangan teknologi dan beberapa disiplin ilmu lainnya serta menjadi bekal penerapan untuk kehidupan sehari-hari. Untuk menyelesaikan permasalahan dalam matematika dibutuhkan kemampuan komunikasi matematis seperti penggunaan bahasa matematis baik itu simbol, diagram, tabel, ataupun grafik yang dijadikan salah satu standar kompetensi lulusan bagi peserta didik. Kemampuan komunikasi dapat dikembangkan dengan bahan ajar, oleh karena itu diperlukan bahan ajar yang memadai dengan tujuan sebagai alat komunikasi guna mengefektifkan proses pembelajaran. Pengembangan bahan ajar matematika menjadi bahan ajar gamifikasi untuk mata pelajaran matematika berbasis outdoor learning diharapkan dapat menambah motivasi untuk belajar karena diharapkan peserta didik dapat belajar dengan keadaan senang. Pembelajaran menggunakan bahan ajar gamifikasi untuk mata pelajaran matematika berbasis outdoor learning memerlukan model pembelajaran yang tepat maka dari itu diadopsi model pembelajaran inkuiri terbimbing agar peserta didik dapat belajar mandiri namun tetap terbimbing oleh pendidik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengembangan bahan ajar gamifikasi untuk mata pelajaran matematika berbasis outdoor learning dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan komunikasi matematis. Hasil studi menunjukan dengan pengembangan bahan ajar gamifikasi pada mata pelajaran matematika berbasis outdoor learning dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik.

Article Details

How to Cite
Istiqomah, C., & Amidi, A. (2022). Kajian Teori: Pengembangan Bahan Ajar Gamifikasi Berbasis Outdoor Learning Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Peserta didik Kelas VIII. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 5, 584-591. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/54694
Section
Articles

References

Afgani, J.D. & Sutawidjaja, A. (2011). Materi pokok pembelajaran matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ali, H. (2008). Efektivitas Pembelajaran Biologi Melalui Metode Outdoor study dalam upaya meningkatkan minat belajar peserta didik. Jurnal Bionature, 8 (1), 18-23.
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajatan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal Edisi Khusus, 1(2), 76-89.
Fisher, D., Yaniawati, P., & Kusumah, Y. S. (2017). The Use of CORE Model by Metacognitive Skill Approach in Developing Characters Junior High School Students.
Jundu, R., Tuwa, P. H., & Seliman, R. (2020). Hasil Belajar IPA Peserta didik SD di Daerah Tertinggal dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(2), 103–111.
Jusuf, H. (2016). Penggunaan gamifikasi dalam proses pembelajaran. Jurnal TICom, 4(3), 92772.
Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika (Anna (ed.); 1 ed.). PT Refika Aditama.
Magdalena, I., Sundari, T., Nurkamilah, S., Nasrullah, N., & Amalia, D. A. (2020). Analisis Bahan Ajar. NUSANTARA, 2(2), 311-326.
NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. The National Council of Teacher of Mathematics, Inc
Nirzam, (2016), Ringkasan Hasil-Hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP.Pusat Penilaian Pendidikan dan Penelitian Pengembangan Kemendikbud.
P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika). (2011). Instrumen Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA dan TIMSS.Jakarta: P4TK Kemendikbud.
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar yang Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Rifa’i, R.C.A. & Anni, C.T. (2016). Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang.
Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Rohman, A. A. N., Jumadi, Wilujeng, I., & Kuswanto, H. (2020). The Influence of outdoor learning models on critical thinking ability. Journal of Physics: Conference Series, 1567(3).
Rosmala, A. (2021). Model-model pembelajaran matematika. Bumi Aksara.
Sari, D. C. (2015). Karakteristik Soal TIMSS. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika Uny, 303–308.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Ciptan
Sugara, G. S. (2011). Efektivitas Teknik Self Instruction Dalam Menangani Kejenuhan Belajar Peserta didik. Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia.
Trianto, M. P. (2010). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep, landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Widiasworo, E. (2016). Strategi dan Metode Mengajar Peserta didik di Luar Kelas (Outdoor Learning) Secara Aktif, Kreatif, Inspiratif, dan Komunikatif (Nurhid (ed.)). Ar-Ruzz Media.
Zuldesnita, D., & Astimar, N. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Model Inkuiri di Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 2662–2670.