Abstract

Tugas utama media massa adalah mengonstruksi realitas. Konstruksi realitas di media massa direpresentasikan melalui penggunaan kosakata dan gramatikal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis wujud konstruksi realitas seratus hari pertama pemerintahan Jokowi-JK yang tercermin secara terkstual di media online Detik.com, Kompas.com, dan Republika Online. Metode pengumpulan data dalam penelitian yaitu metode simak dan metode pustaka. Adapun metode analisis data yang digunakan mengacu pada kerangka analisis wacana kritis Norman Fairclough yang mencakup deskriptif, interpretatif, dan eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks-teks berita seratus hari pertama pemerintahan Jokowi-JK menampilkan Jokowi sebagai presiden yang ingkar janji, presiden yang dikendalikan oleh partai politik pendukung, dan presiden yang berani dan tegas. Secara tekstual ketiga media online tersebut merepresentasikan kepemimpinan Jokowi dengan menggunakan kosakata dan gramatikal yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaaan penggunaan kosakata dan gramatikal berimpilikasi pada pada perbedaan orientasi penggunaan bahasa oleh media online Detik.com, Kompas.com, dan Republika Online. Wujud konstruski realitas seratus hari pertama pemerintahan Jokowi-JK dapat diamati melalui teks-teks berita yang dimuat oleh media online Detik.com, Kompas.com, dan Republika Online. Melalui teks-teks berita tersebut, Jokowi ditampilkan sebagai presiden yang ingkar janji, presiden yang dikendalikan oleh partai politik, dan presiden yang berani dan tegas. Namun, Peran bahasa di media online Detik.com cenderung mengubur dan mengaburkan realitas. Berbeda dengan Kompas.com yang menggunakan bahasa untuk mengkritisi tetapi sekaligus juga membela Presiden Jokowi. Peran bahasa di Republika Online juga berbeda dengan kedua media online sebelumnya. Republika Online menggunakan bahasa untuk mengkritisi dan memperjelas realitas, sekaligus juga untuk menunjukkan sikap oposisionalnya terhadap pemerintahan Jokowi-JK.

The main task of mass media is to construct reality. Reality construction in mass media is presented through the use of vocabularies and grammar. The aim of this study is to analyze the pattern of reality construction of the first 100 days of Jokowi-JK administration textually reported in some online media (Detik.com, Kompas.com, and Republika.com). The method of data collection is observation and literature review whereas the data method analysis used refers to Norman Fairclough critical discourse analysis covering description, interpretation, and explanation. The study found that textual news of the first 100 days of Jokowi-JK government shows that Jokowi is a liar president and is fully controlled by his supporting political party, but he is strict and a risk taker.