Nilai Pendidikan dalam Antologi Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari
Abstract
Dalam penelitian ini dibahas dimensi unsur intrinsik, nilai pendidikan, dan implikasi nilai pendidikan dalam antologi cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari terhadap internalisasi karakter di perguruan tinggi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan objektif dan pendekatan pragmatik. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, unsur intrinsik dalam antologi cerpen Senyum Karyamin, secara umum; tema tentang kehidupan sosial, alur maju dan campuran, tokoh menggunakan nama khas orang desa dan penokohan menampilkan banyak karakter, atar pedesaan, amanat tentang nilai-nilai sosial, sudut pandang menggunakan sudut pandang orang pertama, orang pertama sebagai pelaku sampingan, dan orang ketiga, dan gaya bahasa terdapat diksi bahasa Jawa, bahasa Cirebon, bahasa Betawi, nama-nama lokal Banyumas. Kedua, Antologi cerpen Senyum Karyamin memiliki sebelas nilai pendidikan karakter, diantaranya adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial, dan tanggung jawab. Ketiga, antologi cerpen Senyum Karyamin cocok untuk dijadikan alternatif bahan pembelajaran mata kuliah Kajian Prosa Fiksi di semester III karena didalamnya terdapat nilai pendidikan yang dapat diinternalisasikan dalam perkuliahan Kajian Prosa Fiksi di perguruan tinggi.
In this study discussed the dimensions of intrinsic elements, the value of education, and the implications of educational value in the anthology of short story by Ahmad Tohari Senyum Karyamin to internalization a character in college. The approach used in this study is an objective approach and a pragmatic approach. The method used is descriptive qualitative. Based on data analysis, the results are as follows. Firstly, the intrinsic elements of the short story anthology Senyum Karyamin, generally; the theme of social life, the groove ahead and mix, a character using the name of a typical villager and characterizations to show a lot of character, setting countryside, the message of social values, point of view using a first-person perspective, the first person as the perpetrator side, and a third person, diction and style are Javanese, Cirebon, Betawi, local names Banyumas. Secondly, the anthology of short stories Senyum Karyamin has eleven values ​​of character education, which are including religious, honesty, tolerance, discipline, hard work, creative, democratic, curious, friendly or communicative, social care, and responsibility. Thirdly, the anthology of short stories Senyum Karyamin suitable for use as alternative learning materials Kajian Prosa Fiksi courses in the semester III because it constitutes an educational value that can be internalized in lecture Kajian Prosa Fiksi in college.