Abstract

Dalam perspektif berbahasa, implikatur digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Iklan kosmetik merupakan bentuk kegiatan komunikasi nonpersonal bersifat membujuk konsumen yang disampaikan melalui media dengan membayar ruang pakainya untuk menyampaikan suatu pesan mengenai produk yang digunakan pada tubuh manusia untuk membersihkan, mempercantik, mempromosikan daya tarik, atau mengubah penampilan. Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan mendeskripsikan wujud implikatur percakapan dan sumber terbentuknya implikatur percakapan. Pendekatan pragmatis digunakan dalam penelitian ini untuk mengkaji makna ujaran dalam situasi-situasi tertentu. Tuturan iklan yang dianalisis adalah tuturan pada iklan kosmetik. Data dikumpulkan melalui teknik simak dengan teknik dasar sadap dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Metode padan dengan teknik pilah unsur penentu digunakan untuk menganalisis data. Ditemukan tiga wujud implikatur: implikatur representatif; implikatur direktif-representatif; dan implikatur ekspresif-representatif. Ditemukan sumber implikatur percakapan diantaranya pelanggaran pada bidal kualitas, bidal kuantitas, bidal relevansi, bidal cara, bidal ketimbangrasaan, dan bidal keperkenaan.

In language perspective, implicature is used in all sorts of aspects of life. The purpose of this study is to find out and describe the types of conversational implicature and the sources of conversational implicature. Data were collected using an attentively technique with bugging technique as the basic technique which continued using free attentively conversational technique, recording technique, and writing technique. Matching method with aggregrating technique of determiner elements was used to analyze data. Based on the result, found three types of implicature: (1) representative implicature; (2) directive-representatif implicature dan (3) expressive-representative implicature. Sources of conversational implicature were caused by violating on maxim of quality, maxim of quantity, maxim of relevance, maxim of manner, tact maxim, and approbation maxim.