Abstract

Berkembangnya dunia maya banyak digunakan dalam proses jual beli, namun di Indonesia sendiri pada umumnya dan di lingkungan mahasiswa psikologi Universitas Negeri Semarang pada khususnya masih terbilang rendah. Hal itu dikarenakan para mahasiswa merasa kurang percaya pada penjual ataupun takut akan risiko yang diterima. Ketidak percayaan tersebut sendiri lebih dikarenakan mahasiswa telah mempersepsi secara negatif terhadap penjualan online, atau dapat dikatakan mahasiswa memiliki persepsi risiko yang tinggi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah “Ada hubungan negatif antara persepsi terhdap risiko melakukan e-commerce dengan kepercayaan konsumen dalam membeli produk fashion melalui facebook pada mahasiswa Universitas Negeri Semarangâ€. Subjek penelitian berjumlah 80 mahasiswa yang ditentukan menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Persepsi terhadap risiko diukur dengan menggunakan skala persepsi terhadap risiko yang mempunyai 27 item dengan nilai reliabilitas sebesar 0,924. Sedangkan kepercayaan konsumen diukur dengan menggunakan skala kepercayaan konsumen yang mempunyai 23 item dengan nilai reliabilitas sebesar 0,912. Aspek yang digunakan dalam skala persepsi terhadap risiko adalah pengetahuan, pengharapan, dan evaluasi, sedangkan aspek yang digunakan dalam skala kepercayaan konsumen adalah integritas, benevolence, competency, dan predictability. Uji korelasi menggunakan teknik product moment yang dikerjakan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan variabel persepsi terhadap risiko pada subjek penelitian berada pada kategori negatif yang berarti bahwa persepsi terhadap risiko yang dimiliki mahasiswa cukup tinggi. Variabel kepercayaan konsumen pada subjek penelitian berada pada kriteria sedang cenderung rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara persepsi terhadap risiko dengan kepercayaan konsumen dengan nilai r = -0,518 dengan nilai signifikansi atau p = 0,000. Hal tersebut menunjukan bahwa persepsi terhadap risiko dan kepercayaan konsumen saling mempengaruhi. Dimana jika persepsi terhadap risiko tinggi maka kepercayaan konsumen rendah dan jika persepsi terhadap risiko rendah maka kepercayaan konsumen akan meningkat.