Abstract

Kampung Bahasa Inggris Pare mempunyai karakteristik yang unik sebagai salah satu pusat pendidikan bahasa inggris di Indonesia. Adanya banyak lembaga kursus, asrama berfasilitas english area, dan pendidikan bahasa inggris yang intens setiap hari, membedakannya dengan pusat kursus bahasa Inggris lain. Durasi menetap yang bervariasi dan tidak ada ketentuan pasti, membedakannya dengan pusat masyarakat urban lain seperti lingkungan kampus. Berdasarkan deskripsi lingkungan Kampung Bahasa Inggris Pare tersebut, bagaimana perilaku penyesuaian diri yang dilakukan oleh pendatang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Metode penggalian data dilakukan dengan interview, observasi partisipan, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada 4 subyek penelitian dengan cross check data pada 12 informan pendukung. Untuk memperoleh deskripsi lingkungan Kampung Bahasa Inggris Tulungrejo, Pare, Kediri, peneliti menggali informasi mengenai sejarah dan perkembangan Kampung Bahasa Inggris Pare. Gambaran deskriptif lingkungan, bersama-sama dengan dinamika interaksi dan komunikasi masyarakat, merupakan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh setiap pendatang untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik di Kampung Bahasa Inggris Pare. Deskripsi perilaku penyesuaian diri inilah yang menjadi kajian utama dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum keempat subyek merubah dirinya agar bersesuaian dengan lingkungan (autoplastis) dengan variasi pada bentuk penyesuaian diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh SP1, SP2, dan SP4 memiliki bentuk asimilatif, sedangkan pada SP3 ditemukan adanya bentuk separatis. Reaksi yang diberikan dibagi menjadi 2 kategori. Reaksi positif dapat dilihat dari implementasi pada kesediaan mengikuti setiap kegiatan, hubungan baik yang terjalin dengan sesama teman, dan kegiatan sehari-hari yang mendukung di Kampung Bahasa Inggris Pare. Sedangkan implementasi reaksi negatif dapat dilihat dari perilaku maladjustment yang dilakukan oleh subyek. Pada keempat subyek juga ditemukan adanya motivasi internal subyek yang menjadi determinan utama dalam proses penyesuaian diri yang dilakukan. Saran yang diajukan terkait dengan penelitian ini adalah agar masyarakat pendatang meningkatkan interaksi dan komunikasi, baik kepada sesama masyarakat pendatang maupun masyarakat setempat. Kepada masyarakat setempat, agar meningkatkan keikutsertaannya dalam pengembangan bahasa inggris di Tulungrejo, bukan hanya melihat peluang usaha terkait dengan banyaknya pendatang. Dalam jangka panjang hal ini akan memberi dampak positif dalam pengembangan Kampung Bahasa Inggris Tulungrejo, Pare, Kediri.