Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah orientasi politik pemilih dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif prosentase, dengan sampel penelitian berjumlah 400 orang pemilih yang diambil secara acak dari delapan kecamatan di Kabupaten Kebumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi yang paling banyak digunakan dalam memilih calon legislatif adalah berdasarkan identifikasi terhadap partai (27,5%) dan pendapat evaluatif (25,2%). Faktor lain seperti peristiwa personal, citra sosial, faktor emosional, munculnya kandidat baru, dan paternalistik tokoh agama secara mayoritas merupakan orientasi dalam kategori sedang. Sedangkan pada faktor yang berhubungan dengan visi misi dan program kerja ternyata mayoritas tergolong rendah. Orientasi politik pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Kebumen secara keseluruhan sudah mengarah kepada orientasi positif (59,2%). Orientasi positif bermakna bahwa orientasi-orientasi politik yang terdiri dari tiga dimensi utama yaitu dimensi kognitif, afektif, dan evaluatif memiliki tingkat orientasi yang tinggi, dengan frekuensi kesadaran yang tinggi, perasaan dan evaluasi positif terhadap objek politik.

 

This research aimed to determine what’s political orientation of voters in legislative’s election year 2014. This research is a descriptive quantitative procentase, which took sample amount to 400 voters. The result showing that the most used orientation in chosing a legislative candidates are partai identification (27,5%) and an evaluative oppinion (25,2%). Majority, on the othe factors like personal event, social image, emotional factor, new candidate, and the paternalistic of religious leaders are classified in medium class. While in vision mission factor also the work programs are classified in low class. Overall, political orientation of voters in Legislative’s Election Year 2014 in Kebumen Regency aimed to possitive orientation (59,2%). Possitive orientation have meaning that all of political orientation which is kognitive, affective, an evaluative orientation are high, with high awareness frequency, high feeling, and possitive evaluation to political object.