UPAYA PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DI KALANGAN PEREMPUAN LANSIA DENGAN METODE JURNALISME WARGA

  • Sae Panggalih
Keywords: citizen journalism method, eradication of Illiteracy, elderly woman.

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan metode jurnalisme warga sebagai upaya pemberantasan buta aksara pada kalangan perempuan lansia di TBM Warung Pasinaon. Penelitian ini dilakukan di TBM Warung Pasinaon yang terletak di Desa Tegal Sari, Kelurahan Bergas Lor, Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; wanita lansia di desa Tegal Sari lebih diprioritaskan dalam pemberantasan buta aksara karena para pria enggan untuk bergabung dalam kegiatan pembelajaran di TBM Warung Pasinaon dan lebih memilih untuk bekerja keras. Alasan yang melatarbelakangi para wanita lansia tertarik untuk bergabung menjadi anggota belajar di TBM Warung Pasinaon adalah dikarenakan mereka ingin mengubah hidup menjadi lebih baik dengan memahami baca tulis. Pemilihan metode jurnalisme warga di " Koran Pasinaon " lebih diutamakan di dalam memberantas buta aksara dikarenakan bahasa tulis yang tertuang dalam koran Pasinaon memiliki keunggulan di dalam menjaga kemampuan baca tulis warga belajar yang  didominasi oleh perempuan lansia yang notabene baru " melek huruf "

 

This article aims to examine the use of citizen journalism as a method of eradicating illiteracy in the elderly women in the "Warung Pasinaon" public reading . This research was conducted in public reading of Pasinaon that located in the village of Tegal Sari, Bergas Lor, Semarang regency. The results showed that: the elderly woman in the village of Tegal Sari higher priority in literacy because the men are reluctant to join in learning activities in TBM point Pasinaon and prefer to work hard. The reason behind the elderly women are interested to become members in public reading of Pasinaon because they want to change lives for the better by understanding literacy. Selection methods of citizen journalism in the "Newspaper of Pasinaon" preferably in eradicating illiteracy because the written language has an advantage in maintaining literacy learning community that is dominated by elderly women are in fact new "literacy".

References

Djarto. 2009 . "Upaya Pemberantasan Buta Aksara dengan Keterampilan Kewirausahaan.†dalam Jurnal Andragogia Vol. 6 No. 21 Maret 2009, hal 78-91.

Kusumaningati, Imam FR. 2012. Jadi Jurnalis Gampang: Serba-Serbi Citizen Journalism. Jakarta: Gramedia Elex Media Komputindo.

Marwanti, Prapti dkk. 2011. “ Implementasi Model Pendidikan Keaksaraan Terintegrasi Dengan Life Skills Berbasis Potensi Pangan Lokal Sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Dan Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Gunung Kidul DIY. †dalam Jurnal Andragogia Vol.11 No.14 Mei 2011, hal 161-187.

Mahasiswa UNY. 2008. “ Cara Kreatif menghapus buta huruf dengan Penggunaan Bahasa Daerah sebagai Model Pembelajaran Keaksaraan Fungsional. †dalam Jurnal Prawira Vol.5 No.9 Januari 2008, hal 39-47.

Nugraha, Pepih. 2012. Citizen Journalism. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Published
2015-06-29
Section
Articles