TEMBANG PENGIRING DALAM KESENIAN BEGALAN

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Palupi Budi Utami

Abstract

Begalan merupakan kesenian khas dari wilayah eks-Karisidenan Banyumas. Begalan dilaksanakan pada upacara pernikahan sebagai sarana tolak bala. Begalan dilaksanakan apabila pernikahan yang terjadi adalah pernikahan antara anak sulung dengan anak sulung, bungsu dengan bungsu, atau bungsu dengan bungsu. Penyajian kesenian Begalan dilakukan dalam bentuk tarian, dialog, dan tembang. Tembang pengiring dalam kesenian Begalan memiliki lirik-lirik yang bermakna yang memiliki berbagai fungsi.


Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana struktur fisik, struktur batin, dan fungsi tembang pengiring kesenian Begalan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana struktur fisik, struktur batin, dan fungsi tembang pengiring kesenian Begalan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Data dalam penelitian ini berupa teks tembang pengiring kesenian Begalan. Sumber data penelitian ini adalah tembang pengiring kesenian Begalan itu sendiri.


Berdasarkan analisis diketahui bahwa struktur fisik tembang pengiring kesenian Begalan terdiri atas unsur bunyi, terbagi menjadi rima awal, rima tengah, dan rima akhir dimana yang dominan adalah rima tengah. Kekhasan tembang terlihat dalam vokal-vokal pengiring tembang. Unsur diksi terdiri atas kata konotasi, denotasi, kata konkret, dan kata arkais. Kata-kata khas Banyumasan menjadikan kekhasan tembang kesenian Begalan. Bahasa figuratif yang dalam tembang yaitu metafora, personifikasi, dan sinekdoke. Imaji dalam tembang kesenian Beglana berupa imaji visual, imaji pendengaran, imaji perabaan, imaji pengecapan, dan imaji gerak. Struktur batin tembang pengiring kesenian Begalan meliputi tema, perasaan penyair, nada, suasana, amanat, dan makna. Tema yang dominan dalam tembang pengiring kesenian Begalan adalah tema mengenai kehidupan manusia. Perasaan dominan yang disampaikan oleh penyair adalah perasaan penuh harap. Nada atau sikap yang dominan dari tembang pengiring kesenian Begalan adalah nada memberi nasehat. Suasana yang banyak tergambar dalam tembang pengiring kesenian Begalan adalah suasana penuh pengharapan. Amanat yang dominan tergambar dalam tembang pengiring kesenian Begalan adalah amanat tentang kehidupan manusia. Makna tembang pengiring kesenian Begalan dominan mengenai makna dalam kehidupan manusia. Melalui struktur batin dapat diketahui fungsi tembang. Fungsi yang terdapat dalam tembang pengiring kesenian Begalan adalah fungsi tembang sebagai nasehat, tembang sebagai tolak bala, dan tembang sebagai kritik dan saran. Berdasar analisis data, diketahui kekhasan tembang pengiring kesenian Begalan yang membuat tembang kesenian Begalan berbeda dari tembang lain.


Penelitian analisis struktural-semiotik ini dimungkinkan dianalisis kembali menggunakan teori dan sudut pandang yang berbeda dari apa yang sudah dilakukan oleh peneliti.


 Begalan is a special art from the former Karisidenan area of ​​Banyumas. Begalan carried out at a wedding ceremony as a means of rejecting reinforcements. Begalan is carried out if the marriage that occurs is a marriage between the eldest child and the eldest child, the youngest with the youngest, or the youngest with the youngest. The presentation of Begalan art is done in the form of dance, dialogue, and song. Companion songs in Begalan art have meaningful lyrics that have various functions.


The problem of this research is how the physical structure, inner structure, and function of the accompaniment of Begalan art. The purpose of this study was to find out how the physical structure, inner structure, and function of the accompaniment of Begalan art. The approach used in this study is an objective approach. The data in this study are Begalan art accompaniment text. The data source of this research is the accompaniment of Begalan art itself.


Based on the analysis, it is known that the physical structure of Begalan art accompaniment consists of sound elements, divided into initial rhyme, middle rhyme, and final rhyme where the dominant one is the middle rhyme. The peculiarities of songs are seen in the song vocal accompaniment. Diction consists of connotations, denotations, concrete words, and archaic words. Banyumasan's typical words make the peculiarities of Begalan's artistic songs unique. Figurative language in songs, namely metaphor, personification, and synekdoke. The images in Beglana's art are in the form of visual images, auditory images, touching images, taste images, and motion images. The inner structure of the accompaniment of Begalan art includes themes, poets' feelings, tone, atmosphere, message, and meaning. The dominant theme in the accompaniment of Begalan art is the theme of human life. The dominant feeling conveyed by poets is feeling hopeful. The tone or dominant attitude of the accompaniment of Begalan art is the tone of giving advice. The atmosphere that is much depicted in Begalan art accompaniment is an atmosphere of hope. The dominant mandate is reflected in the accompanying song Begalan art is a mandate about human life. The meaning of art accompaniment songs dominant dominant about meaning in human life. Through the inner structure we can know the function of the song. The function contained in the accompanying song Begalan art is the function of song as an advice, song as a referee, and song as a criticism and suggestion. Based on data analysis, it is known the peculiarities of art accompaniment songs Begalan which makes Begalan art songs different from other songs.


Structural-semiotic analysis research is possible to be re-analyzed using theory and point of view that is different from what has been done by researchers.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Utami, P. (2019). TEMBANG PENGIRING DALAM KESENIAN BEGALAN. Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 5(1). https://doi.org/10.15294/sutasoma.v5i1.29022