PARIKAN ALAM GENDHING TAYUB BLORA

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Diana Eka Jayanti

Abstract

Gendhing tayub Blora selalu hadir dalam pertunjukan tayub. Parikan merupakan puisi tradisional Jawa yang dalam bahasa Indonesia disebut pantun. Parikan dalam gendhing tayub Blora merupakan sarana pemanis atau penambah keindahan yang wajib hadir dalam setiap pertunjukan tayub. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja jenis, fungsi, dan makna parikan dalam gendhing tayub Blora. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis, fungsi, dan makna parikan dalam gendhing tayub Blora.


Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gendhing dan parikan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dan pendekatan sosiokultural. Data penelitian berupa parikan yang terdapat dalam VCD kumpulan gendhing tayub Blora versi compact disk (CD) atau MP3 edisi 2010. Data dianalisis dengan teknik deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan sosiokultural.


Hasil penelitian ini adalah parikan dalam gendhing tayub Blora dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu (1) parikan lamba berjumlah  empat parikan dan (2) parikan rangkep atau parikan camboran berjumlah dua puluh parikan dianalisis menggunakan aspek bunyi, aspek spasial, aspek kebahasaan, aspek pengujaran dan ditulis dengan menggunakan font fonetis. Parikan dalam gendhing tayub Blora berfungsi untuk meledek, menasehati, melucu, menyindir, mengkritik, menghibur dan mendidik. Makna parikan dalam gendhing tayub Blora adalah tentang kesetiaan, keteguhan hati, kasmaran.


Bagi peneliti sastra berikutnya hendaknya dapat mengembangkan penelitian lanjutan tentang parikan dalam gending tayub Blora dengan menggunakan teori yang berbeda, sehingga dapat memberikan wawasan yang lain bagi pembaca.


 Gendhing Tayub Blora is always present at the tayub show. Parikan is a traditional Javanese poem which in Indonesian is called pantun. Parikan in gendhing tayub Blora is a means of sweetening or enhancing beauty that must be present at every tayub show. Based on this background, the problems in this study are what type, function, and meaning parikan in tayub Blora's gendhing. This study aims to examine the type, function, and meaning of parish in tayub Blora's bushings.


The theory used in this research is gendhing and parish theory. The approach in this study is an objective approach and a sociocultural approach. Research data in the form of parikan contained in the VCD collection of gendhing Tayub Blora compact disk version (CD) or MP3 edition 2010. Data were analyzed by analytic descriptive technique using a sociocultural approach.


The results of this study are that in the Blora tayub gendhing it can be grouped into two types, namely (1) paring lamba with four parcels and (2) trapping the capping or splashing the whip numbering twenty analyzed using sound aspects, spatial aspects, linguistic aspects, language aspects and written using phonetic fonts. Parikan in gendhing tayub Blora serves to tease, advise, joke, quip, criticize, entertain and educate. The meaning of parikan in gendhing tayub Blora is about loyalty, determination, love. For the next literary researcher, they should be able to develop further research on parenting in Blub tayub using different theories, so that they can provide other insights for the reader.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Jayanti, D. (2017). PARIKAN ALAM GENDHING TAYUB BLORA. Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 5(1). https://doi.org/10.15294/sutasoma.v5i1.29023