BAHASA JAWA DI KABUPATEN BATANG (TATARAN FONOLOGI DAN LEKSIKON)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ribka Andresti Wiladati

Abstract

Penelitian bahasa Jawa di Kabupaten Batang adalah untuk mendeskripsikan variasi bahasa Jawa di Kabupaten Batang dalam tatarn fonologi dan leksikon dan untuk memetakan variasi bahasa Jawa di Kabupaten Batang dalam tataran fonologi dan leksikon. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoritis berupa pendekatan dialektologi dan pendekatan metodologis berupa pendekatan sinkronis. Data penelitian ini berupa tuturan lisan bahasa Jawa yang dipakai oleh penutur dan penduduk asli Kabupaten Batang. Pengambilan data dilakukan di lima titik pengamatan (TP), yaitu Kecamatan Gringsing, Kecamatan Subah, Kecamatan Wonotunggal, Kecamatan Bawang, dan Kecamatan Blado. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik catat-rekam dan metode cakap. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding sebagai teknik lanjut. Pemaparan hasil analisis data menggunakan metode formal dan metode informal.


Berdasarkan analisis data, pada tataran fonologi ditemukan variasi berupa perubahan bunyi dan pola suku kata. Dalam perubahan bunyi, ditemukan variasi bebas meliputi perubahan bunyi vokal pada suku kata pertama, perubahan bunyi vokal pada suku kata kedua, perubahan bunyi vokal pada suku kata pertama dan kedua, penggantian konsonan pada kosa kata pertama, dan penggantian konsonan pada suku kata kedua. Ditemukan penambahan bunyi, meliputi protesis dan paragog. Ditemukan pula pengurangan bunyi, meliputi aferesis dan sinkop.


Di samping itu, juga ditemukan pergeseran bunyi, meliputi disimilasi. Dalam pola suku kata ditemukan 9 pola, meliputi V, VK, KV, KVK, KKV, KKVK, KVKK, KKKV, dan KKKVK. Pada tataran leksikon ditemukan variasi bahasa yang diduga khas di titik pengamatan jika dibandingkan dengan bahasa Jawa baku. Selain itu, bentuk leksikon yang ditemukan mengandung gejala kebahasaan di antaranya gejala onomasiologis dan semasiologis. Gejala onomasiologis ditemukan bentuk leksikon pada kata kerja, kata benda, kata sifat, kata ganti, kata sambung, dan kata tugas. Gejala semasiologis terdapat pada leksikon wit [wIt], kayu [kayu], sronggot [srɔŋgÉ”t], bojo [bojo], anyes [añəs] dan enyis [eñis], seger [sÉ™gÉ™r], belok [bÉ™lÉ”?], mori [mÉ”ri], alas [alas], sedhot [sÉ™á¸É”t], serot [sÉ™rÉ”t], koli [kÉ”li], arep [arÉ™p], marai [marai].


 


Research in Batang Java language is Java language to describe variation in Batang in the level phonology and the lexicon and to map variations in the Java language level , Batang in phonology and lexicon . This study uses a theoretical approach to dialectology approach and methodological approaches a synchronous approach . The source of this study in the form of verbal utterances Java language spoken by native speakers in Batang. The Batang’s language were collected at five observation points ( TP ) , the District Gringsing , District Subah , District Wonotunggal , District Onions , and District Blado . The Batang’s language was collected using methods refer to the techniques and methods of record - record conversation . The Batang’s language was then analyzed using the unified method with sorting techniques as a key element of the basic techniques and circuit techniques appeal as advanced techniques . Exposure analysis using methods of formal and informal methods .


Based on analysis , at the level of phonological variation is found in the form of changes in sound and syllable patterns . In a change of sound , found free variation include changes in vowel sounds on the first syllable , vowel change on the second syllable , vowel changes in the first and second syllable , consonant replacements in the first vocabulary , and replacement of consonant on the second syllable . Found addition of sound , covering protesis and paragog . Also found noise reduction , include aferesis and syncope .


In addition , also found a shift in sound , covering dissimilation . In syllable patterns found 9 patterns , including V , VK , KV , KVK , KKV , KKVK , KVKK , KKKV , and KKKVK . At the level of the lexicon of language variation allegedly found in a typical observation points when compared to the standard Java language . In addition, the shape of which was found to contain lexicon linguistic symptoms of which are symptoms onomasiologis and semasiologis . Onomasiologis symptoms found in the lexicon of verb forms , nouns , adjectives , pronouns , conjunctions , and said duty . Semasiologis symptoms found in the lexicon wit [wIt], kayu [kayu], sronggot [srɔŋgÉ”t], bojo [bojo], anyes [añəs] dan enyis [eñis], seger [sÉ™gÉ™r], belok [bÉ™lÉ”?], mori [mÉ”ri], alas [alas], sedhot [sÉ™á¸É”t], serot [sÉ™rÉ”t], koli [kÉ”li], arep [arÉ™p], marai [marai].

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Wiladati, R. (2016). BAHASA JAWA DI KABUPATEN BATANG (TATARAN FONOLOGI DAN LEKSIKON). Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 5(2). https://doi.org/10.15294/sutasoma.v5i2.29034