Abstract

Tingkat kedatangan pelanggan pajak yang banyak dengan jumlah petugas pelayanan yang terbatas, sering menyebabkan Samsat Kabupaten Semarang terjadi antrian. Oleh karena itu, perlu mengetahui model sistem antrian yang saat ini diterapkan di Samsat Kabupaten Semarang, mengetahui ukuran keefektifan proses pelayanan, dan mengetahui banyaknya petugas pelayanan yang ideal. Data yang digunakan yaitu data primer yang diambil dari hasil observasi pada hari kerja dan dijam sibuk, kemudian dianalisis menggunakan SPSS serta dihitung secara manual dan dibandingkan dengan hasil yang menggunakan software WinQSB. Dari hasil analisis diperoleh bahwa sistem antrian pada Samsat Kabupaten Semarang mengikuti model sistem antrian seri majemuk dengan dua stasiun, stasiun pertama pada loket pendaftaran adalah [M/M/1]:[GD/∞/∞] dan pada stasiun kedua pada loket kasir adalah [M/M/3]:[GD/∞/∞]. Pelayanan pelanggan pajak pada loket pendaftaran Samsat Kabupaten Semarang belum efektif, sedangkan pada loket kasir sudah efektif. Jumlah petugas pelayanan pada loket pendaftaran belum ideal sedangkan pada loket kasir sudah ideal.