Abstract

Studi pembangunan saat ini tidak hanya memfokuskan kajiannya pada faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan, akan tetapi juga mulai mengindentifikasikan segala aspek yang dapat menjadikan miskin. Salah satu dimensi kemiskinan menurut Chambers (1987) adalah keterasingan. Maksud dimensi ini adalah faktor lokasi yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin. Pada umumnya masyarakat yang disebut miskin ini berada pada daerah yang jauh dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan sebagian besar fasilitas kesejahteraan lebih banyak terkonsentrasi di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi seperti di perkotaan atau kota-kota besar. Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau oleh fasilitas-fasilitas kesejahteraan relatif memiliki taraf hidup yang rendah sehingga kondisi ini menjadi penyebab adanya kemiskinan. Analisis biplot merupakan salah satu metode untuk  mendeskripsikan data  dan  membuat  pemetaan  dengan  tampilan grafik atau plot dalam dua dimensi. Salah satu hal penting yang bisa didapatkan dari tampilan biplot adalah kedekatan antar objek yang diamati. Informasi ini dapat dijadikan panduan untuk mengetahui objek yang memiliki kemiripan karakteristik dengan objek lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemetaan karakteristik kemiskinan pada setiap kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan analisis biplot. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Bangka, Bangka Barat dan Bangka Tengah berada di kuadran yang sama atau dengan kata lain ketiga kabupaten tersebut memiliki kesamaan karakteristik kemiskinan yang cukup dekat. Kabupaten yang memiliki kesamaan karakteristik kemiskinan yang cukup dekat lainnya yaitu Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Sedangkan Kabupaten Bangka Selatan dan Belitung Timur masing-masing berada pada kuadran yang berbeda atau dengan kata lain kedua kabupaten tersebut tidak memiliki kesamaan karakteristik kemiskinan yang cukup dekat dengan kabupaten/kota lainnya.