Abstract

Penelitian ini mengkaji konsep koset grup apabila diterapkan pada kriptografi dalam mengkodekan karakter yang ada pada plaintext ke beberapa kemungkinan ciphertext yang berada di koset yang sama. Kelebihan menggunakan koset untuk partisi yaitu dapat mengetahui apakah dua anggota dalam suatu grup terletak pada suatu bagian partisi yang sama atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dua pendekatan, yaitu studi literatur dan menyajikan contoh enkripsi deskripsi dilengkapi dengan simulasi program bahasa C++. Perbandingan karakter plaintext dan ciphertext pada pengujian recovery menggunakan percobaan satu sampel dengan plaintext dari teks dalam bahasa Inggris berukuran 48156 huruf dengan kunci k=3 diperoleh kesamaan 100 persen atau identik. Dengan demikian algoritma enkripsi dan dekripsi dapat dikatakan berhasil memenuhi syarat recovery plaintext. Berdasarkan penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian analisis frekuensi pada enkripsi kriptografi klasik dengan penerapan konsep koset grup tidak terlihat hubungan antara sebaran kemunculan huruf di plaintext dengan kemunculan huruf di ciphertext, sehingga kriptanalis tidak dapat menerka aturan enkripsi yang digunakan.