PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN PEMANTULAN CAHAYA KELAS VIII MTs

  • - Rizkianingsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia, 50229
  • M. Sukisno Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia, 50229
  • - Susilo Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia, 50229
Keywords: Problem Based Learning, Inquiry Approach, Student’s Ability to Ask, Learning Outcomes.

Abstract

Pembelajaran yang masih berpusat pada guru menyebabkan rendahnya kemampuan bertanya siswa. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan kemampuan bertanya siswa dan mengetahui apakah hasil belajar IPA siswa kelas VIII MTs NU Ungaran melalui pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan inkuiri lebih baik daripada pembelajaran diskusi-informasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan posttest-only control design. Data penelitian didapatkan melalui tes dan lembar observasi. Berdasarkan analisis rata-rata nilai observasi yang dilakukan dalam setiap pertemuan diketahui hasil belajar afektif dan kemampuan bertanya siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Sedangkan analisis statistik menggunakan uji t terhadap data posttest diperoleh = 3,092 dengan harga  = 1,981 pada α = 5% dan dk = 78. Karena , diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen melalui pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan inkuiri lebih baik dari pembelajaran kelompok kontrol dengan metode diskusi-informasi.

 

Learning is still centered on the low ability of teachers to ask students. The study was conducted to describe the students' ability to ask and find out if the results of class VIII student science learning MTs NU Ungaran through problem-based learning approach is better than learning inquiry-informed discussion. This research is to design experimental posttest-only control design. The research data obtained through testing and observation sheets. Based on the analysis of the average value of observations made in each meeting known affective learning outcomes and students' ability to ask the experimental group was higher than the control group. While the statistical analysis using the t test to the data obtained  posttest = 3.092 at a price = 1.981 at α = 5% and dk = 78. Because > , so it is concluded that the results of the experimental group students' learning through problem-based learning by inquiry approach is better than the control group learning with method-informed discussion.

References

Hofstein, A., O. Navon, M. Kipnis, & R. Mamlok-Naaman. 2005. Developing Students’ Ability to Ask More and Better Questions Resulting from Inquiry-Type Chemistry Laboratories. Journal of Research in Science Teaching. 42(7): 791-806.

Krathwohl, D.R. 2002. A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview. Theory Into Practice. Volume 41, Number 4. College Education. The Ohio State University.

Pusat Kurikulum. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Puskur-Balitbang, Depdiknas.

Sujudi, A. 2011. Pendekatan Inkuiri untuk Mengembangkan Kemampuan Bertanya Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Fisika dan Pembelajarannya. 15(1): 1-11.

Yulianti, D. & Wiyanto. 2009. Perancangan Pembelajaran Inovatif. Semarang: LP3 Universitas Negeri Semarang.

Rustaman, N.Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 22-23 Juli 2005.

Widodo, A. 2006. Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2): 139-148.

Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: Unnes Press.

Section
Articles