Identifikasi Struktur Lapisan Tanah Daerah Rawan Longsor di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan Metode Horizontal To Vertical Spectral Ratio (Hvsr)

  • Ayu Shaleha Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
  • Supriyadi Supriyadi Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
  • Ngurah Made Darma Putra Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

Abstract

Kecamatan Banyubiru merupakan salah satu kecamatan yang diwaspadai Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai kawasan rawan longsor, tepatnya pada Desa Wirogomo. Akan tetapi, kajian riset mengenai struktur lapisan tanah Desa Wirogomo belum diketahui. Adapun analisis mengenai riset tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui pengukuran mikrotremor dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur lapisan tanah, nilai indeks kerentanan tanah, nilai ketebalan lapisan lapuk, nilai percepatan getaran tanah, serta nilai pergeseran regangan tanah di Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru. Hasil yang diperoleh adalah nilai indeks kerentanan tanah antara 0,14 sampai 5,24. Nilai pergeseran regangan tanah antara 10,5 x 10â»1  sampai 191,8 x 10â»1 . Nilai percepatan getaran gempa antara 2,53 gal sampai 7,68 gal. Sedangkan nilai ketebalan lapisan lapuk antara 19,92 m sampai 182,97 m. Hal tersebut menunjukkan bahwa Desa Wirogomo memiliki tingkat keamanan yang cukup rendah di beberapa titik apabila dikaitkan dengan peristiwa tanah longsor. Sedangkan apabila dikaitkan dengan gempabumi, maka risiko yang dialami area tersebut tidak terlalu besar bahkan termasuk dalam kategori tingkat risiko sangat kecil. Untuk struktur lapisan tanah Desa Wirogomo tersusun atas batuan alluvial yang terdiri dari sandy-gravel (pasir berkrikil), sandy hard clay (lempung keras berpasir), tanah liat, lempung, topsoil, serta lumpur.

Published
2017-10-19
Section
Articles