Efek Penambahan Karbon Aktif pada Magnetit dari Pasir Besi Sebagai Adsorpsi Ion Kalsium dalam Air

  • Mohamad Sobirin Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
  • Agus Yulianto Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
  • Mahardika Prasetya Aji Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

Abstract

Adsorpsi merupakan metode efektif mengurangi kesadahan menggunakan material adsorben. Adsorben magnetit dan magnetit-karbon aktif (M:KA) diperoleh dari metode kopresipitasi. Waktu kontak optimum adsorben magnetit, (M:KA=1:1), dan (M:KA=1:2) menggunakan titrasi kompleksiometri masing-masing tercapai selama 75 menit, 60 menit, dan 120 menit dengan jumlah teradsorpsi sebesar 0,397 mg/g, 0,607 mg/g, dan 0,566 mg/g. Adsorpsi masing-masing adsorben mengikuti model adsorpsi kinetika Ho pada magnetit dan (M:KA=1:1), serta kinetika Langmuir-Hinshelwood-Santosa pada adsorben (M:KA=1:2). Mempunyai kelajuan adsorpsi pada adsorben magnetit 8,139 g/mg menit, adsorben (M:KA= 1:1) sebesar 1,159 g/mg menit, dan adsorben (M:KA=1:2) yaitu 0,0062 g/L.menit. Adsorben (M:KA= 1:2) membebaskan energi adsorpsi sebesar 9,769 kJ/mol. Penambahan karbon aktif pada magnetit dapat meningkatkan porositas, dan kapasitas adsorpsi. Kinetika adsorpsi dapat diperoleh dari model kinetika Ho, kinetika Langmuir-Hinshelwood-Santosa, dan kinetika Lagergren. Titrasi kompleksiometri dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan dalam satuan ppm (part per milion).

Published
2017-10-19
Section
Articles