Layanan Informasi dengan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Pemahaman tentang Motif Menikah dikalangan Siswa
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Media audiovisual dapat digunakan sebagai media layanan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh konselor dan siswa untuk membantu siswa dalam memahami materi layanan. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan apakah layanan informasi dengan media audiovisual efektif untuk meningkatkan pemahaman tentang motif menikah dikalangan siswa kelas XII SMK Muhammadyah Sayung Demak. Rancangan penelitian ini adalah termasuk dalam jenis eksperimental design, dengan metode the one group pre test – post test design. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Muhammadyah Sayung Demak tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 18 siswa. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrument tes pemahaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman tentang motif menikah dikalangan siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi dengan media audiovisual (z= 3.732, P<0.05). Jadi layanan informasi dengan media audiovisual efektif untuk meningkatkan pemahaman tentang motif menikah dikalangan siswa. Penelitian ini mempunyai implikasi bahwa guru bimbingan konseling disekolah perlu memberikan layanan informasi dengan media audiovisual untuk meningkatkan pemahaman tentang motif menikah dikalangan siswa.
Audiovisual media can be used as an information service medium that can be used by counselors and students to help students understand the service materials. The aim of the research is to prove whether information service with audiovisual media is effective to improve understanding about married motives among class XII students of SMK Muhammadyah Sayung Demak. The design of this study is included in the type of experimental design, with the method of the one group pre test - post test design. Subjects in this study were students of class XII SMK Muhammadyah Sayung Demak academic year 2017/2018 as many as 18 students. The instrument used in data collection is the comprehension test instrument. The results showed that there was an increased understanding of the motives of marriage among students before and after being given information services with audiovisual media (z = 3.732, P <0.05). this study has implications that information services with audiovisual media are effective to improve understanding of the motives of marriage among students.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Daryanto. (2013). Media pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Erawati, Chasanah. (2015). Strategi layanan informasi dengan media film sebagai upaya meningkatkan pemahaman bahaya merokok. Jurnal penelitian tindakan Bimbingan dan konseling. 1(2):69-75.
Hurlock, Elizabeth B. (2005). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama
Kartamuda, Fachiah E. (2009). Konseling Pernikahan Untuk Keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
Mardliyah, Maufur, dan Suriswo. (2015). Upaya Meningkatkan Minat Mengikuti Layanan Informasi BK Melalui Media Audio Visual. Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan danKonseling,1(3): 46-51.
Mugiarso, H., dkk. (2012). Bimbingan dan Konseling. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press
Widyawati, N. & C. Natalia (2014) Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Oleh Remaja Sma Di Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah Widya, 2(2):26-31
Nurjanah, Rufaida, dkk. (2013). Penyuluhan dan pengetahuan tentang pernikahan usia muda . Jurnal kesehatan masyarakat nasional. 8(2):56-60.
Prayitno & Erman Amti. (2009). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sadiman, A. S., dkk. (2008). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Walgito, Bimo.(2004). Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Andi