Faktor-Faktor Internal Penghambat Keefektifan Pelaksanaan Supervisi Bimbingan dan Konseling
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan penelitian terdahulu disertai data hasil wawancara yang menunjukkan supervisi bimbingan dan konseling di SMA belum efektif. Tujuan penelitian ini adalah Memperoleh informasi secara objektif, mendalam, dan menyeluruh mengenai pengelolaan dan faktor internal penghambat keefektifan pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling di SMA Kesatrian 1 Semarang tahun 2014/2015. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif, dengan lokasi penelitian adalah SMA Kesatrian 1 Semarang. Subjek penelitian dan informan dalam penelitian ini adalah pengawas, guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah SMA Kesatrian 1 Semarang, serta koordinator pengawas Kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif oleh Miles dan Huberman. Pengujian kebasahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil analisis data penelitian menunjukkan pengelolaan supervisi bimbingan dan konseling di SMA Kesatrian 1 Semarang pada bagian perencanaan, sekolah tidak terlibat sebagai sumber data penyusunan program, pada bagian pelaksanaan supervisi bersifat insidental, dan bagian evaluasi dan tindak lanjut belum terlaksana. Faktor internal penghambat pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling di SMA Kesatrian 1 Semarang adalah motivasi dan komitmen yang relatif rendah.
This study is based on the previous study and interview result that shows ineffectiveness of guidance and counseling sepervision in high school. The purpose of this study is to collect information objectively, profoundly, and thoroughly about the management of guidance and counseling supervision at SMA Kesatrian 1 Semarang and the internal factors that obstruct it. This study belongs to descriptive qualitative study that took place in SMA Kesatrian 1 Semarang. The subject and informants of this study were the supervisor, the guidance and counselors, the principal of SMA Kesatrian 1 Semarang and the coordiantor of supervisors in Semarang. The procedures of collecting the data were interview, observation, and documentation. Miles and Huberman interactive model was used as a technique of analyzing the data. Sources triangulation technique was done to validate the data. The result of data analysis shows that the school was not involved in any part in the management of guidance and counseling supervision, more specifically in the planning part and in the program arrangement as the data source. Moreover, the execution of supervision was incidental and there is no follow-up activity. The internals factors that obstruct the effectiveness of it are the lack of motivation and commitment.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Depdiknas.2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah;Jakarta.
Hartono, Lastony Budi. 2007. Hubungan antara Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Supervisi Bimbingan Konseling dengan Kinerja Guru Pembimbing SMP Negeri se Kabpuaten Jepara. Tesis. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
McMahon, Mary. 2005. Clinical Supervision in School Counselling and Career Counseling: Is It Time to Develop a New Story. Australian jounal of Guidance & Counselling. Volume 15 Number 1. Pp. 105-116.
Mugiarso, Heru. 2010. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3.
Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka cipta.
Ruswenda, Uus. 2011. Berbagai faktor Dalam Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Kuningan. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Siraj. 2010. Peningkatan Kinerja Konselor Melalui Peran Supervisi Pendidikan Pada SMA Negeri 1 Makmur Kabupaten Bireuen. Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sugiyo. 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya.
Ulfa, dkk. 2014. Model Pengembangan Instrumen Supervisi Bimbingan dan Konseling. Journal of Educatinal Research and Evaluation. Universitas Negeri Semarang. ISSN 2252 - 6420
Abimanyu, Soli. 2005. Supervisi Bimbingan Konseling (BK) Di Sekolah. Panitia Konvensi Nasional Xiv dan Kongres Nasional X Asosiasi Bimbingan Dan Konseling Indonesia Semarang.
Depdiknas.2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah;Jakarta.
Hartono, Lastony Budi. 2007. Hubungan antara Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Supervisi Bimbingan Konseling dengan Kinerja Guru Pembimbing SMP Negeri se Kabpuaten Jepara. Tesis. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
McMahon, Mary. 2005. Clinical Supervision in School Counselling and Career Counseling: Is It Time to Develop a New Story. Australian jounal of Guidance & Counselling. Volume 15 Number 1. Pp. 105-116.
Mugiarso, Heru. 2010. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3.
Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka cipta.
Ruswenda, Uus. 2011. Berbagai faktor Dalam Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Kuningan. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Siraj. 2010. Peningkatan Kinerja Konselor Melalui Peran Supervisi Pendidikan Pada SMA Negeri 1 Makmur Kabupaten Bireuen. Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sugiyo. 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya.
Ulfa, dkk. 2014. Model Pengembangan Instrumen Supervisi Bimbingan dan Konseling. Journal of Educatinal Research and Evaluation. Universitas Negeri Semarang. ISSN 2252 - 6420