Abstract

Kualitas pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) khususnya pada materi pokok karya topeng nusantara di kelas V SD Negeri Kambangan 02 tergolong rendah, pembelajaran cenderung berpusat pada aspek kognitif saja tanpa adanya pemberian kesempatan kepada siswa untuk dapat menciptakan suatu karya melalui pengalaman langsung, sehingga aspek psikomotor dan aspek afektif siswa belum berkembang secara optimal. Faktor inilah yang kemudian mempengaruhi hasil daya serap siswa pada mata pelajaran SBK materi pokok karya topeng nusantara tahun 2011/2012 dari sejumlah 21 siswa masih terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM ≥71. Karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran explicit instruction. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran SBK pada materi pokok karya topeng nusantara di kelas V SD Negeri Kambangan 02 Kabupaten Tegal melalui penerapan model pembelajaran explicit instruction. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan analisis data penelitian, diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 71,00% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 75,23. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 91,67% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 78,20. Demikian pula persentase aktivitas siswa pada saat pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 62,17% menjadi 88,65% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa tidak terlepas dari peningkatan performansi guru dalam menerapkan model pembelajaran explicit instruction sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan terhadap performansi guru pada siklus I mencapai 80,82 yang meningkat menjadi 88,46 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran explicit instruction dapat meningkatkan kualitas pembelajaran SBK materi pokok karya topeng nusantara pada siswa kelas V SD Negeri Kambangan 02 Kabupaten Tegal.

Quality of SBK learning particularly in the main subject the creation of archipelago’s mask in 5th grade State Elementary School Kambangan 02 is low, learning tends to be centered on the cognitive aspect without giving an opportunity to the students to be able to create a masterpiece through direct experience, so that aspect of psychomotor and affective aspect of students undeveloped optimally. This factor that then affect the absorptive capacity of students on SBK lesson in the main subject the creation of archipelago’s mask in 2011/2012 from 21 students there are 8 students who received value below KKM ≥ 71. Therefore, it required an effort to develop and improve the quality of learning, one of the efforts made by implementing the explicit instruction learning model. The purpose of this research is to improve and increase the quality of SBK learning in the main subject the creation of archipelago’s mask in 5th grade State Elementary School Kambangan 02 Tegal through the implementation of explicit instruction learning model. The method used in this research is class action research. This research implemented in two cycles. Each cycle consist of two meetings with the stages of planning, actuating, observation and reflection. Based on the analysis of research data, obtained the exhaustiveness percentage of students learning outcome in the 1st cycle reached 71.00% with the average value of class 75,23. While in the 2nd cycle exhaustiveness of students learning was increase become to 91.67% with the average value of class 78,20. Likewise percentage of student’s learning activity in the 1st cycle increased by 62.17% to 88.65% in the 2nd cycle. Increased learning outcome and activity of students is not separated from the increased performance of teacher in implemention of explicit instruction learning model so that the quality of learning become better. It can be seen from the observation to the teacher’s performance in the 1st cycle achieve 80,82 increase to 88.46 in the 2nd cycle. Based on these results, it can be concluded that through the implementation of explicit instruction learning model can increase the quality of SBK learning in the main subject of creation of archipelago’s mask in 5th grade State Elementary School students Kambangan 02 Tegal.