Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan inklusif di SDN Slerok 2 Kota Tegal, meliputi: 1) profil anak berkebutuhan khusus; 2) pelaksanaan pendidikan inklusif; 3) faktor pendukung dan faktor penghambbat implementasi pendidikan inklusif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, dan peserta didik sebagai subjek pendukung. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses penentuan profil ABK diawali dengan kegiatan asesmen. Saat ini terdapat 2 peserta didik kelas VI yang merupakan anak berkebutuhan khusus dengan jenis slow learner (lamban belajar). (2) Pendidikan Inklusif di SDN Slerok 2 Kota Tegal dilaksanakan dengan model kelas reguler penuh. Proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan kurikulum reguler yang berlaku dengan sedikit penyesuaian pada komponen materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran. (3) Faktor pendukung meliputi guru yang telah mengikuti pelatihan terkait dengan pendidikan inklusif, peserta didik yang ada mampu menerima keberadan ABK, orang tua dan masyarakat disekitar sekolah tidak memberi penolakan terhadap pelaksanaannya, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya perhatian dari pemerintah daerah. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) bagi guru, sebaiknya menyiapkan PPI untuk ABK yang ada. (2) bagi pemerintah Sebagai pemangku kebijakan pemerintah diharapkan lebih memperhatikan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menugaskan guru pembimbing khusus (GPK) di sekolah inklusif. (3) bagi peneliti Selanjutnya hasil penelitian ini dirahapkan dapat menjadi refensi untuk melakukan penelitian RnD mengenai cara mengembangkan kreatifitas peserta didik slow learner di SD.