Abstract

PSAK 45 merupakan standar pelaporan keuangan yayasan pendidikan sebagai organisasi nirlaba.Perkembangan pesat yayasan pendidikan di Kota Semarang menjadikan pentingnya pelaporan keuangan yayasan pendidikan sesuai PSAK 45 tetapi minimnya penerapan PSAK 45 masih menjadi kendala.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana penerimaan pengelola keuangan yayasan pendidikan terhadap PSAK 45 dengan analisis Technology Acceptance Model (TAM).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis jalur. Jumlah populasi dalam penelitian ini kurang lebih 240 responden dari 48 yayasan pendidikan di Kota Semarang dengan jumlah sampel 200 responden terdiri dari pengelola keuangan yayasan pendidikan.Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh kompetensi pengguna terhadap persepsi kemudahan, persepsi kegunaan, dan sikap penggu4aan; dukungan teknologi terhadap persepsi kegunaan; persepsi kemudahan terhadap persepsi kegunaan; persepsi kegunaan terhadap sikap penggunaan; persepsi kemudahan terhadap sikap penggunaan; persepsi kemudahan terhadap niat penggunaan; serta sikap penggunaan terhadap niat penggunaan. Adanya pengaruh negatif norma subyektif terhadap persepsi kegunaan..