Abstract

Pergeseran budaya lokal menjadi fenomena dalam kehidupan masyarakat yang sudah tidak dapat dihindari. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya pergeseran budaya, di antaranya adalah masuknya budaya baru. Budaya baru bukan hanya dibawa teknologi komunikasi, melainkan juga dihasilkan dari perubahan keyakinan yang kontras dengan budaya sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah  (1) menganalisis pergeseran budaya lokal di kalangan remaja suku Tengger, dan (2) menganalisis sosialisasi budaya lokal yang dilakukan masyarakat suku Tengger pada remaja. Lokasi penelitian ini adalah Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pergeseran budaya lokal terjadi karena budaya baru yang berkembang di kalangan remaja, serta pengaruh agama Islam, (2) sosialisasi yang dilakukan masyarakat yaitu berupa petuah dari tokoh adat, mewajibkan remaja mengikuti acara adat, memberi contoh teladan dan sebagainya.

The shifting of local culture becomes a phenomenon in the lives of people that has been already unavoidable. Many factors cause a cultural shift, including the entrance of a new culture. The new culture is not only brought by communication technology, but also the change of belief that contrasts with previous culture. The purpose of this study were (1) to analyze the local cultural shift among the teenagers of Tengger tribe, and (2) to analyze the local cultural socialization conducted by Tengger community the teenagers. The location of this research was Argosari Village, Senduro Subdistrict, Lumajang. This research used a qualitative approach. The results of this study indicate that (1) the shifting of local culture occurred because the new culture developing among teenagers, and the influence of Islam, (2) socialisation done by society is like the form of advice from traditional leaders, requiring teenagers to follow the custom event, giving an example and so on.