Abstract

Seiring kemajuan teknologi dan interaksi dengan masyarakat sekitar tidak menutup kemungkinan bahwa ajaran Samin mengalami pergeseran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergeseran nilai yang terjadi pada masyarakat Samin. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajaran Samin mengacu pada unsur religi, sistem dan organisasi kemasyarakatan, bahasa, kesenian, serta sistem mata pencaharian hidup belum mengalami pergeseran. Masyarakat Samin di Dukuh Bombong masih hidup dengan nilai religius, kesederhanaan, kesopanan, kejujuran, saling tolong-menolong, mligi, humanis, tidak suka menerima pemberian barang dari orang lain, setia, dan rukun. Sedangkan, pada sistem teknologi dan peralatan serta sistem pengetahuan mengalami pergeseran, yang ditandai dengan penghargaan masyarakat Samin terhadap alam mulai berkurang dan sudah mementingkan nilai ekonomis.

As technology advances and the interaction with the surrounding community does not rule out the possibility that the Samin’s rule have a change. This research aims to analyze the change values of Samin community in Dukuh Bombong. This research uses a qualitative approach. Method of collecting data in this research is deep interview, observation, and documentation. The result of the research shows Samin’s rule refer of the religious elements, systems and social organization, language, art, life and livelihood systems have not experienced a change. Samin community in Dukuh Bombong still alive with values of religious, simplicity, decency, honesty, help each other, mligi, humanist, does not like to receive gifts from the goods of others, faithful, and harmony. Meanwhile, the technology systems and equipment as well as the knowledge system experienced a change, characterized by the Samin community appreciation for nature began to decrease and has been concerned with economic value.