Abstract

Hegemoni yang terjadi pada biduanita dangdut di Jepara terjadi melalui saluran-saluran nilai, ide, pengetahuan, dan kultur yang dibentuk oleh pemilik dominasi. Dalam prosesnya, hegemoni pada biduanita tidak berjalan mulus, muncul reaksi sebagai bentuk perlawanan dan penolakan halus atas klaim penuh kelas dominan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hegemoni yang terjadi pada biduanita dangdut di Jepara dan menganalisis reaksi yang dilakukan biduanita sebagai bentuk perlawanan halus dan penolakan atas klaim penuh kelas dominan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis metode penelitian etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hegemoni yang melingkupi kehidupan biduanita mempengaruhi motivasi, sikap, dan tindakan biduanita ketika di atas panggung ataupun di luar panggung. Hegemoni ini dapat di lihat dari gaya hidup biduanita, tampilan biduanita ketika di atas dan di luar panggung, cara pandang biduanita, dan pemakluman pada ketidakadilan atau ketidaksesuain dari biduanita pada kelas dominan. (2) Reaksi yang muncul akibat hegemoni adalah bentuk perlawanan halus dan penolakan biduanita atas klaim penuh kelas dominan. Berbagai bentuk reaksi biduanita seperti menilap uang saweran, diam atau acuh tak acuh pada lingkungan, sampai dengan memaki, menggosip, dan menyindir. Dapat disimpulkan bahwa hegemoni yang terjadi pada biduanita dangdut di Jepara telah memunculkan berbagai macam bentuk reaksi. Reaksi ini menunjukkan adanya usaha mempertahankan diri dan perlawanan biduanita pada kelas dominan.

Hegemony on the female dangdut singers in Jepara happened through value, ideas, knowledge, and culture formed by the owners of dominants. In the process, hegemony on female dangdut singers does not run well, and then there become a reaction as a form of resistance and smooth refusal towards whole claim of dominant class. The purpose of this study is to analyze the hegemony happened on female dangdut singers in Jepara and analyze the reaction done by them as a form of smooth resistance and refusal towards whole claim of dominant class. The method used in this research is ethnographic research method. The results show that (1) Hegemony covering the female dangdut singers’ life influencesmotivation, behavior, and action on the stage and outside the stage. The hegemony can be seen from their life style, appearance on the stage and outside the stage, point of view, and understanding on the injustice or inappropriateness of the female dangdut singers towards dominant class. (2) The reaction that appears as a result of hegemony is a form of smooth resistance and refusal of female dangdut singers towards whole claim of dominant class. Many forms of their reaction are such as stealing the given money (saweran), keeping silent, and not caring with the surrounding, and abusing, gossiping, and teasing. We can conclude that hegemony happened on female dangdutsingers in Jepara have brought out various forms of reaction. The reaction shows their effort of self-maintaining and resistance towards the dominant class.