PARA TRANSMIGRAN DI DESA RASAU JAYA I KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT TAHUN 1971-1979
Abstract
Issues that were examined in this study were (1) how the history of transmigration in the village of Rasau Jaya I, Kubu Raya, West Kalimantan ?, (2) how the homesteader community efforts to adapt to the natives of the village of Rasau Jaya I, Kubu Raya, West Kalimantan years 1971-1979 ?, and (3) how the social, economic, and cultural communities in the village homesteader Ra-sau Jaya I, Kubu Raya West Kalimantan in 1971-1979 ?. The results of this study indicate that the migrants come 1972-1974. The purpose transmigration want to change the standard of living is the welfare of the migrants to be better. Migrants get 2 hectares of land and living allowance for 18 months. Transmigrants hard work in adapting to new environments is done in stages: adaptation to the natural environment and indigenous people. At first adjustment to the environment which is still forest, swamps, the temperature of the hot weather and land business must first clean up the remaining pieces of wood from the former forest clearing. So the homesteader must be strong to survive with the environment is still very limited. In the community, especially the natives, home-steader community exchanging ideas about farming techniques is to be burned, their assimilation and the arts. Social life filled with mutual assistance activities, sports and religious activities. Their lives are better off because it could send their children to college. The livelihoods of the migrants predominantly on agriculture and livestock plus.
Â
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana sejarah transmigrasi di Desa Rasau Jaya I, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat?, (2) bagaimana upaya masyarakat trans-migran beradaptasi dengan penduduk asli di Desa Rasau Jaya I, Kabupaten Kubu Raya, Kaliman-tan Barat tahun 1971-1979?, dan (3) bagaimana kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyara-kat transmigran di Desa Rasau Jaya I, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat tahun 1971-1979?. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para transmigran datang tahun 1972-1974. Tujuan transmigrasi adalah ingin merubah taraf hidup kesejahteraan para transmigran menjadi lebih baik. Para transmigran mendapatkan tanah seluas 2 Ha dan jatah hidup selama 18 bulan. Usaha kerja keras transmigran dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dilakukan secara bertahap yaitu adaptasi dengan lingkungan alam dan penduduk asli. Pada awalnya penyesuaian diri terhadap lingkungan alam yang masih hutan, rawa-rawa, suhu cuaca yang panas dan lahan usaha yang ter-lebih dahulu harus membersihkan sisa potongan kayu dari bekas membabat hutan. Sehingga trans-migran harus kuat bertahan hidup dengan lingkungan yang masih serba terbatas. Pada lingkungan masyarakat terutama dengan penduduk asli, masyarakat transmigran saling bertukar pikiran mengenai teknik bercocok tanam yaitu dengan dibakar, adanya asimilasi dan kesenian. Kehidupan sosial diisi dengan kegiatan gotong-royong, kegiatan olahraga dan keagamaan. Kehidupan mereka lebih sejahtera karena dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. Mata pen-caharian para transmigran didominasi pada pertanian dan ditambah dengan beternak.