BENTUK PERJUANGAN LASKAR HIZBULLAH KARESIDENAN KEDU DALAM PERANG KEMERDEKAAN TAHUN 1944-1947
Lukman Hidayat, Ufi Saraswati
Abstract
Terbentuknya Laskar Hizbullah pada masa pendudukan Jepang, adalah salah satu bentuk perlawanan Umat Islam yang bersifat kooperatif untuk melindungi kepentingan Umat Islam yang lebih besar. Pembentukan Laskar Hizbullah tidak bisa lepas dari kalangan pesantren, begitu juga munculnya Laskar Hizbullah Kedu. Pondasi pembentukan Laskar Hizbullah menentukan arah bentuk perjuangan yang berbeda dengan barisan pejuang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana bentuk perjuangan Laskar Hizbullah Karesidenan Kedu? (2) Bagaimana perjuangan Laskar Hizbullah Karesidenan Kedu dalam Perang Kemerdekaan?. Untuk merekontruksi permasalahan ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah meliputi Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa bentuk perlawanan Laskar Hizbullah Kedu dipengaruhi oleh konsep- konsep Perang Sabil atau Jihad fi- Sabilillah. Konsep ini tidak bisa lepas dari unsur Ulama, kiai pimpinan pesantren, pimpinan tarekat, dan santri sebagai pondasi utama pembentukan laskar. Unsur-unsur inilah yang kemudian melahirkan Fatwa Jihad Kedu yang menjadi sumbu ledak perlawanan di wilayah Karesidenan Kedu bahkan seluruh pulau Jawa.
The formation of the Hizbullah Army during the Japanese invasion, was a form of cooperative Islamic resistance to protect the interests of the larger Moslems. The formation of the Hizbullah Army could not be separated from the pesantren circles, so did the emergence the Hizbullah Army of Kedu. The foundation of the Hizbullah Army formation determines the direction of the form of the struggle which is different from the of other fighters. This study aims to know (1) How the form of the struggle of The Residency’s Kedu Hizbullah Armi (2) How the struggle of The Residency’s Kedu Hizbullah in the war for independent?. In order the reconstruct the problem, this study uses history methodology, that is Heuristic, Criticsm, Interpretation, and Historiografi. The results of this study reveal that the form of Kedu’s Hizbullah Army resistance is influenced by the concepts of the Sabil War or Jihad fi Sabilillah. This concept cannot be separated from the elements of Ulama, Kiai as a pesantren leaders, tarekat leaders, and santri as the main foundation for the army formation. These elements then form the Kedu’s Fatwa Jihad which became the axis of the explosive resistance in the Kedu Residency region and even the entire island of Java.